Bola.com, Malang - Gelandang muda Arema FC, Hanif Sjahbandi dapat pengalaman baru saat tandang ke markas Madura United. Ia untuk pertama kalinya berada dalam bus yang dihujani batu oleh suporter lawan ketika keluar dari Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan pada Minggu (10/9/2017).
Selain itu, rombongan Arema harus pulang dengan menggunakan bus polisi dari Madura hingga Sidoarjo. "Sebelumnya saya tidak pernah mengalami hal seperti ini," kata Hanif.
Baca Juga
Meski deg-degan, Hanif cukup antusias dengan pengalaman ini. Beberapa kali dia tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat perilaku suporter Madura dan Surabaya. Saat baru masuk bus untuk meninggalkan stadion, Hanif sempat ditantang salah satu suporter dari luar bus.
Saat itu, Hanif hanya tersenyum meladeni tantangan itu dan tak berselang lama bus dilempari batu. Hanif kemudian menunduk untuk melindungi wajahnya. Setelah aman dari lemparan, pemain timnas SEA Games 2017 ini terlihat berdiri sambil mencari sesuatu di bawah kursi.
Namun, pemain 20 tahun itu tidak sedang mencari batu yang masuk karena kaca disampingnya tidak pecah. "Saya cari telepon genggam yang jatuh," katanya sambil terkekeh.
Sebelumnya, Hanif memperkuat tim yang tidak memiliki rival bebuyutan seperti Pelita Bandung Raya dan Persiba Balikpapan. Namun, pemain santun ini tidak ciut nyali karena teror di luar batas seperti suporter Madura kemarin sudah sering terjadi dalam sepak bola Indonesia. Sehingga dia sudah kuat secara mental untuk tetap memperkuat Singo Edan.
Selain Hanif, sebenarnya masih ada beberapa pemain Arema yang baru merasakan teror dari suporter lawan, seperti Ahmet Atayev, Juan Pino, dan M. Rafli. Mereka juga terlihat cukup santai menghadapi perlakuan tidak mengenakkan dari suporter lawan.