Bola.com, Yangon - Mendapat jadwal bermain pada jam 15.00 waktu Myanmar atau jam 15.30 WIB seperti yang dialami Timnas Indonesia U-19 dalam dua pertandingan terakhir, termasuk melawan Brunei Darussalam, Rabu (13/9/2017), jadi tantangan tersendiri.
Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir ini cuaca di Yangon, tepatnya di atas Stadion Thuwunna, yang jadi venue pertandingan, sangat panas. Suhu berkisar 32-33 derajat celsius.
Baca Juga
Hari Rabu siang ini, sekitar jam 14.10 waktu Myanmar, para pemain Timnas Indonesia U-19 sudah keluar menuju lapangan dan mengadakan pemanasan. Brunei juga terlihat sudah berada di lapangan. Jadi, dua kesebelasan sama-sama melakukan pemanasan di bawah terik mentari.
Saat kick-off pertandingan, jam 15.00, terik belum mereda. Baru setelah jam 16.00 waktu lokal, cuaca menjadi lebih bersahabat. Untuk memberi kesempatan pemain mengganti cairan tubuh akibat cuaca panas dan lembab, panpel memberikan jatah water break pada setiap babak.
Dari pengamatan Bola.com, pemain Timnas Indonesia U-19 menjalani pemanasan dengan semangat. Sesekali teriakan terdengar sebagai wujud kesiapan menjalani laga penentuan lolos tidaknya Tim Garuda Nusantara ke semifinal. Mereka kembali ke ruang ganti sekitar jam 14.30 waktu lokal.
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, sempat mengungkapkan bila kondisi cuaca ini sempat jadi kendala bagi tim asuhannya, saat menghadapi Vietnam (11/9/2017). Namun, tim pelatih sudah mengantisipasi terhadap situasi semacam ini sehingga pada laga kontra Brunei, Rachmat Irianto cs. diharapkan bisa tetap tampil maksimal dan mencetak banyak gol ke gawang lawan.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)