Timnas Indonesia U-19 Banjir Tangisan Setelah Gagal ke Final

oleh Aning Jati diperbarui 15 Sep 2017, 18:15 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri memeluk gelandang Egy Maulana Vikrin usai gagal melangkah ke final Piala AFF U-18 2017 setelah kalah dari Thailand lewat adu penalti di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Yangon - Timnas Indonesia U-19 gagal melangkah ke final Piala AFF U-18 2017 setelah kalah 2-3 (0-0) dari Thailand lewat drama adu penalti, Jumat (15/9/2017) di Stadion Thuwunna, Yangon.

Advertisement

Banjir tangisan di Stadion Thuwunna tak terbendung lagi. Pasalnya, Indonesia memiliki banyak peluang, terutama pada babak pertama. Babak kedua, Indonesia hanya bermain dengan 10 orang setelah Saddil Ramdani diusir wasit akibat menyikut pemain Thailand.

Setelah gagal, semua pemain Timnas Indonesia U-19 lemas dan menangis. Egy Maulana Vikri, pemain yang memiliki banyak peluang mencetak gol, tak kuasa menahan kesedihannya. Ia dituntun dan ditenangkan oleh ofisial tim. 

Kegagalan Skuat Garuda Nusantara memang menyakitkan. Indonesia memiliki banyak peluang, ada 12 tembakan, delapan di antaranya mengarah ke gawang, namun tak ada satu pun yang menjadi gol. 

Gelandang Timnas Indonesia U-19, Witan Sulaeman, menangis usai dikalahkan Thailand U-19 pada laga Piala AFF U-18 di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9/2017). Indonesia kalah adu penalti dari Thailand. (Bola.com/Yoppy Renato)

Sementara, Thailand bermain lebih hati-hati dan mereka pun sulit membongkar pertahanan Indonesia. Timnas Indonesia U-19 menurunkan tekanan setelah kehilangan Saddil Ramdani yang baru bermain 30 detik.

Pada babak adu penalti, Timnas Indonesia U-19 kalah 2-3. Tiga penendang penalti Indonesia gagal menceploskan bola ke gawang Thailand, yakni Muhammad Iqbal, Nurhidayat, dan Rifad Marasabessy. 

(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)