Bola.com, Yangon - Pengalungan medali untuk peringkat ketiga menjadi simbolisasi akhir perjuangan Timnas Indonesia U-19. Meski gagal jadi juara, permainan, semangat, dan kerja keras tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini pantas diapresiasi serta terus didukung.
Para pemain terlihat gembira saat masing-masing dari mereka menerima medali, lambang jerih payah dalam turnamen ini. Di bawah guyuran hujan, seluruh pemain, tim pelatih, dan ofisial tim menanti saat-saat pengalungan medali.
Baca Juga
Di panggung sudah menunggu pejabat-pejabat AFF dan juga Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF), semisal Dato Sri Azzuddin bin Ahmad (Sekjen AFF) dan U Zaw Zaw (Presiden MFF). Di awali penyerahan medali untuk wasit, tim fairplay (Thailand), akhirnya Timnas Indonesia U-19 dipanggil menaiki panggung. Kapten tim, Rachmat Irianto, jadi yang pertama naik disusul rekan-rekannya.
Ada pemandangan menarik sekaligus mengharukan. Muhammad Riyandi yang mengalami cedera, tetap hadir dalam prosesi pengalungan medali. Ia berdiri ditopang kruk dan hujan-hujanan bersama rekan satu timnya menanti dipanggil maju ke panggung.
Setelah prosesi pengalungan medali dan sesi foto bersama usai, fisioterapis dan kitman mengambil kursi roda untuk Riyadi. Berdiri terlalu lama memang tak bagus untuk kiper asal Barito Putera itu. Riyandi tak henti-hentinya melempar senyum.
Begitu pula dengan mayoritas pemain Garuda Nusantara lain. Mereka sibuk meminta fotografer mengabadikan momen itu. Ada yang minta difoto sendiri, ada pula yang minta difoto beramai-ramai. Namun, ada pula yang selfie dengan medali dan groupie.
Tidak ada pernyataan apapun lagi dari tim pelatih maupun tim manajemen karena seluruh rombongan Timnas Indonesia U-19 segera meninggalkan Stadion Thuwunna dan kembali ke hotel. Timnas Indonesia U-19 dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Selasa (19/9/2017) menggunakan maskapai Malaysia Airlines.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)