Bola.com, Singapura - Balapan F1 GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Minggu (17/9/2017), berlangsung penuh drama. Tabrakan hebat sudah terjadi selepas start.
Insiden yang melibatkan Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, dan Max Verstappen, tersebut mengakibatkan ketiganya terpaksa mengakhiri balapan lebih cepat. Insiden ini juga membuat Lewis Hamilton seperti tanpa perlawanan saat melesat di Sirkuit Marina Bay.
Baca Juga
Kemenangan Hamilton menjadi akhir dari perayaan 10 tahun balapan F1 GP Singapura. Sejak pertama menjadi tuan rumah balapan F1, Sirkuit Marina Bay kerap menyajikan drama yang membuat pencinta F1 selalu menantikannya.
Publik selalu menunggu kejadian menarik apa lagi yang bisa disajikan balapan yang terkenal sebagai Monaco-nya Asia tersebut, Entah di lintasan atau di luar lintasan.
Drama di lintasan memang bukan satu-satunya yang membuat F1 GP Singapura tetap bertahan hingga saat ini. Berbagai cara dilakukan pihak penyelenggara agar F1 GP Singapura tetap menarik perhatian. Mulai dari hiburan musik hingga menyajikan sensasi untuk penonton menjadi pebalap atau kru tim.
Untuk urusan menghibur para penonton, F1 GP Singapura memang jagonya. Musisi papan atas selalu didatangkan demi membuat para pembeli tiket merasa betah berlama-lama di dalam sirkuit.
Namun, tak semua gelaran balapan F1 GP Singapura berlangsung sukses menyedot penonton. Pada musim 2016, F1 GP Singapura berada dalam ancaman. Penjualan tiket menjadi yang terendah sejak musim 2007. Hanya 220 ribu penonton yang hadir ke Sirkuit Marina Bay. Sempat muncul wacana penyelenggara F1 GP Singapura akan menghentikan kontrak mereka yang kebetulan berakhir pada 2017.
Alih-alih menyerah, panpel malah justru menggila. Berbarengan dengan perayaan 10 tahun F1 GP Singapura, penyelenggara menghelat "pesta" besar-besaran. Ariana Grande, DJ Calvin Harris, Duran Duran, dan The Chainsmokers dihadirkan dalam sirkuit yang sebenarnya merupakan jalan raya tersebut.
Hasilnya, luar biasa. Lautan manusia memenuhi Sirkuit Marina Bay. Mereka tak hanya disuguhi aksi para pebalap F1 di lintasan, tapi juga aksi para musisi di atas panggung. Misi penyelenggara F1 GP Singapura terbilang berjalan sukses.
Harapan Pebalap Indonesia
Tak hanya penyelenggara F1 GP Singapura yang sukses dalam menjalankan tugasnya. Pebalap Indonesia, Sean Gelael, juga melakukan aksi perdana pada ajang F1 dengan mulus.
Sean berhasil membuat publik terkesan dengan penampilannya pada sesi latihan bebas pertama F1 GP Singapura, Jumat (15/9/2017). Tim Toro Rosso disebut merasa puas.
Bukan karena catatan waktunya yang lebih baik daripada duo Sauber, Pascal Wehrlein dan Marcus Ericsson. Melainkan karena Sean mampu menerapkan program yang dicanangkan dengan baik.
Bentuk kepuasan itu terlihat dari pernyataan bos Toro Rosso, Franz Tost. "Hari ini dia mengerjakan pekerjaan yang fantastis, kami sangat-sangat senang dengannya," kata Tost pada konferensi pers setelah latihan bebas.
Pintu terbuka untuk Sean mewujudkan mimpinya bersaing dengan Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan Max Verstappen. Tost mengaku siap menerima Sean dalam timnya. Tentu dengan catatan.
Sean wajib tampil impresif pada balapan F2 musim 2018. Pencapaiannya harus jauh lebih baik daripada musim ini. Posisi tiga besar, atau bahkan juara, harus jadi target pebalap berusia 20 tahun tersebut. Misi yang sulit, tapi bukan berarti tak bisa diwujudkan.
Seperti halnya penyelenggara F1 GP Singapura yang mampu menyelesaikan tugas berat mengamankan kontrak dengan Liberty Media untuk tetap menghelat balapan hingga 2023. Bukan tak mungkin, Sean menjadi salah satu pebalap yang bakal menghibur penonton di Sirkuit Marina Bay pada 2019. Mari kita doakan saja.