Bola.com, Jakarta - Pelatih kepala tunggal putra PBSI, Hendry Saputra, menyatakan sudah memiliki program jangka panjang untuk anak didiknya. Salah satu fokus utamanya adalah menempa mental pemain Jonatan Christie dan kawan-kawan supaya semakin matang di lapangan.
Baca Juga
"Mereka pemain muda, pembinaannya tidak gampang. Masih labil, belum stabil. Ada pemain muda yang matang? Ada. Tetapi untuk karakter, mental, tidak gampang, perlu pembinaan terus," kata Hendry seperti dilansir situs PBSI, Rabu (24/9/2017).
"Saya akan tempa terus. Saya tahu benar mereka belum matang. Saya selalu bilang, 'saya tahu benar kamu, enggak ngomong aja saya tahu. Kalau mereka bohong, saya tahu, mungkin cuma kalau mereka ke WC, baru saya tidak tahu. Kalau di lapangan, kondisi mereka gimana, saya tahu, saya sudah melatih hampir 30 tahun. Tetapi kadang saya pura-pura tidak tahu, saya mau lihat apakah mereka jujur sama saya atau tidak," sambung sang pelatih.
Sektor tunggal putra selalu menjadi sorotan karena belum bisa kembali ke masa kejayaan. Setelah era Taufik Hidayat, belum ada lagi pemain tunggal yang benar-benar disegani di dunia. Bahkan, Indonesia saat ini belum memiliki pemain tunggal putra yang menembus peringkat 10 besar dunia.
Setelah sekian lama minim gelar, sektor tunggal putra mulai menggeliat setelah Anthony Sinisuka Ginting menjuarai Korea Terbuka Super Series, pada 17 September 2017. Jonatan Christie menjadi runner up setelah kalah dari Anthony di partai puncak.
Hendry mengatakan keberhasilan tersebut tak lepas dari persiapan serius yang dilakukan kedua pemain..
"Hasil evaluasi dari beberapa pertandingan sebelumnya, salah satu penyebab kekalahan adalah soal fisik. Kami telusuri lagi, bagaimana ketahanan mereka. Kami sudah pelajari itu dan dari Beep Test hasilnya pada angka 14-15, ini sudah termasuk bagus. Bahkan Ihsan bisa sampai lebih dari 15," urai Hendry.
"Dari segi teknik juga sudah oke. Misalnya dari permainan di depan net, dulu tidak ada variasinya. Kalau dari belakang, baseline, yang dulu tidak loncat, tidak bisa gunakan serangan, sekarang ada variasinya dan ada serangannya. Contohnya seperti itu," imbuh Hendry mengenai persiapan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjelang Korea Terbuka 2017.