Indra Sjafri dan Perjuangan Timnas Indonesia U-19 ke Piala Dunia

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 30 Sep 2017, 12:30 WIB
Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri saat memimpin sesi latihan Perdana di Lapangan Legenda Football Arena, Bekasi, Jumat (29/9/2017). Latihan ini untuk persiapan uji coba melawan Kamboja dan Thailand. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Bekasi - Timnas Indonesia U-19 sudah kembali berkumpul dan menjalani sesi latihan perdana dalam pemusatan latihan yang digelar di Bekasi pada Jumat (29/9/2017) pagi. Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memanggil 24 pemain untuk mempersiapkan diri mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 yang digelar Korea Selatan mulai 31 Oktober 2017.

Latihan perdana pemusatan latihan Tim Garuda Nusantara digelar di Legenda Football Arena, Tambun, Bekasi. Sesi latihan diawali dengan menu latihan fisik sebagai conditioning setelah para pemain kembali dari libur latihan.

Advertisement

Sebanyak 21 pemain dari total 24 pemain yang dipanggil Indra Sjafri mengikuti sesi latihan perdana, di mana Saddil Ramdani, Rifad Marasambessy, dan Witan Sulaeman akan segera menyusul rekan-rekan setimnya.

Selama kurang lebih satu bulan ke depan, Timnas Indonesia U-19 akan melakukan pemusatan latihan di beberapa tempat dan juga menjalani laga uji coba. Hingga saat ini baru Kamboja dan Thailand yang dipastikan menjadi lawan uji coba pada 4 dan 8 Oktober 2017.

Kembali beraktivitas untuk pertama kali setelah terakhir kalinya pulang dari Piala AFF U-18 2017 sebagai tim peringkat ketiga, Timnas Indonesia U-19 kini benar-benar siap untuk kembali beraksi dalam Kualifikasi Piala Asia U-19 2018.

Para pemain mengaku siap untuk berjuang memperlihatkan yang terbaik di fase kualifikasi meski Timnas Indonesia U-19 sudah dipastikan lolos otomatis karena akan bertindak sebagai tuan rumah putaran final Piala Asia U-19 2018.

Bagaimana rencana Indra Sjafri dalam mempersiapkan tim asuhannya selama satu bulan ke depan? Simak petikan pernyataan Indra di sela-sela aktivitas latihan Timnas Indonesia U-19 pada Jumat (29/9/2017).

2 dari 3 halaman

Evaluasi Kegagalan Piala AFF

Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri memeluk gelandang Egy Maulana Vikrin usai gagal melangkah ke final Piala AFF U-18 2017 setelah kalah dari Thailand lewat adu penalti di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Bagaimana persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia U-19 2018?

Kami memulai persiapan untuk Kualifikasi Piala Asia di Korea Selatan yang dimulai pada 31 Oktober. Hari ini kami memulai latihan sampai nanti kami berangkat pada 27 Oktober.

Bicara soal persiapan, seperti biasa kami menekankan untuk conditioning pemain pada latihan perdana karena penting bagi para pemain yang dlam turnamen kemarin mengalami cedera tentu sekarang harus dikembalikan level kebugarannya.

Sebelum latihan perdana juga melakukan timbang badan, hasilnya stabil. Artinya, mereka tetap berlatih walaupun di rumah. Mereka terlihat bugar.

Ada dua penjaga gawang yang baru bergabung, apakah komposisi tim masih bisa berubah?

Tidak ada yang berubah, terutama untuk kualifikasi nanti. Untuk penjaga gawang pun hanya ada satu yang baru. Raka itu sudah lama, sementara yang baru yaitu Adi kami panggil karena kami membutuhkan pemain-pemain kelahiran 2001 ke atas yang akan menjadi kerangka tim untuk periode berikutnya.

Bagaimana evaluasi tim berkaca dari Piala AFF U-18 kemarin?

Ya banyak yang kami evaluasi, mulai dari hal teknis hingga non-teknis. Seperti contohnya adalah soal sport science. Selama kami berada di Myanmar, ada empat atau lima pemain yang mengalami sakit dan ada yang bersamaan. Kami perlu menunggu tiga sampai empat hari agar mereka bisa sembuh. Bercermin dari permasalahan itu, kedokteran di Timnas Indonesia harus lebih baik ke depannya.

3 dari 3 halaman

Target 4 Besar Piala Asia

Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri memberikan instruksi pada sesi latihan Perdana di Lapangan Legenda Football Arena, Bekasi, Jumat (29/9/2017). Latihan ini untuk persiapan uji coba melawan Kamboja dan Thailand. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Ada rencana melakukan MRI bone age seperti yang dilakukan Timnas Indonesia U-16 sekaligus mencegah kemungkinan pemeriksaan dari AFC di kualifikasi nanti?

AFC memang selalu melakukannya secara acak. Tapi kami sudah ikut Piala AFF U-18 artinya pemain itu sudah lolos, tidak mungkin AFF dan AFC tidak ada koordinasi. Tidak ada masalah dengan pemeriksaan MRI, kalau pun diperiksa ya tidak apa.

Tidak ingin memeriksa MRI bone age lebih dulu sebelum berangkat ke AFC?

Saya percaya dengan institusi dan lembaga negara yang sudah mengurus dokumen mereka. Oleh sebab itu sejak awal saya katakan dan saya himbau, jangan ada yang berbohong karena jika mereka melakukannya pasti tidak akan terpilih.

Target di Piala Asia U-19 sejak awal adalah masuk empat besar dan lolos ke Piala Dunia U-20. Dengan tim ini Anda optimistis bisa mencapai target tersebut?

Target itu harus diusahakan, dan yang mengusahakannya bukan hanya Timnas Indonesia U-19, tapi negara punya target, masyarakat Indonesia pun memiliki target. Jadi kalau memang Indonesia ingin ke Piala Dunia, semua harus mendukung, sampai media pun harus memberikan dukungan. Ini harus dilakukan bersama-sama.