Bola.com, Jakarta - Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat, menyatakan pelatih fisik dan teknik sektor tunggal putra PBSI perlu segera dirombak. Menurut Taufik, langkah tersebut perlu diambil demi mendongkrak prestasi para pemain tunggal putra di kancah dunia.
Baca Juga
Sektor tunggal putra mendapatkan angin segar setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjadi juara dan runner up Korea Terbuka Super Series 2017, pada pertengahan September. Namun, pada turnamen berikutnya di Jepang Terbuka Super Series, kedua pemain langsung tersingkir pada babak pertama.
Taufik mengatakan prestasi yang diraih Anthony dan Jonatan patut disyukuri. Namun, kata Taufik, tak bisa dipungkiri keduanya masih kurang kuat di sisi mental dan fisik. Sebagai solusi, Taufik menyebut harus ada perombakan pelatih teknik dan fisik di PBSI.
"Saya harap pelatih teknik dan fisik PBSI diganti, karena sudah lama di sana tapi tidak mumpuni lagi. Kasihan para pemain. Mereka sudah lama dipegang pelatih yang ada, tapi belum ada kemajuan yang signifikan," kata Taufik Hidayat, saat ditemui Bola.com di sela-sela turnamen XTRM Modern Badminton Country Club (MBC) Open 2017 di Modern Country Club, Cikokol, Tangerang, Minggu (1/10/2017).
"Pelatih fisik PBSI tidak pernah ganti sejak dulu, begitu juga pelatih tekniknya," imbuh peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.
Taufik mengatakan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, plus Ihsan Mauala Mustofa sebenarnya punya potensi besar untuk menjadi pemain top dunia. Namun, mereka harus ditangani oleh pelatih yang benar-benar mumpuni.
Anthony Sinisuka Ginting saat ini berusia 20 tahun dan baru sekali mencicipi gelar super series di Korea. Jonatan Christie menempati peringkat lebih baik, posisi ke-13, meskipun belum pernah juara super series. Sementara itu, Ihsan Maualana Mustofa menempati ranking 54 setelah absen dari beberapa turnamen karena cedera.
"Yang penting mereka harus stabil. Jangan sampai sekali juara terus hilang begitu saja," ujar Taufik Hidayat.