Bola.com, Malang - Penyelenggaraan babak play-off Grup H Liga 2 2017 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, terpaksa harus diundur. Hal ini dampak PSBK Kota Blitar yang dinyatakan sebagai pemenang kasus head to head dengan Persewangi Banyuwangi dalam babak penyisihan Grup 6.
Padahal, keempat tim peserta play-off Grup H, yakni Persewangi, PSIM Yogyakarta, Persipur Purwodadi, dan PSCS Cilacap telah tiba di Malang.
Pengunduran jadwal kick-off fase play-off Grup H ini berdasar surat PSSI yang diteken langsung Sekjen Ratu Tisha Destria per tanggal 7 Oktober 2017. Surat Nomor: 2995/UDN/1783/X-2017 tentang Keputusan PSSI Terkait Pertandingan Play Off PSBK Blitar.
Baca Juga
Surat PSSI tersebut ditujukan kepada Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB), Berlinton Siahaan, agar melaksanakan keputusan sidang Komite Kompetisi dan Komite Hukum PSSI yang intinya untuk menggelar pertandingan antara PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi (play-off khusus) pada tanggal 10 Oktober 2017 di Stadion Kanjuruhan, sebelum dilaksanakan babak play-off Grup H.
"Kami sangat dirugikan dengan pengunduran jadwal kick-off ini. Pemain sudah disiapkan peak performance-nya saat melawan Persewangi, 9 Oktober. Tim juga sudah tiba di Malang," tutur Bambang Tujiatno, manajer PSCS.
SK PSSI juga menyebutkan PT LIB untuk mengelola segala bentuk konsekuensi yang timbul akibat perubahan jadwal tersebut.
"Berdasar SK tersebut, PT LIB wajib menggantikan semua bentuk kerugian baik material dan immaterial bagi peserta Grup H," kata Bambang.
Manajer Persewangi, Hari Wijaya, mengaku belum tahu dan menerima SK PSSI tersebut. "Berita play-off Persewangi melawan PSBK itu hoax karena kami tak dapat kiriman surat itu. Kami tetap berpatokan pada jadwal awal play-off Grup H melawan PSCS," ucap Hari.
Seperti diketahui, PSBK mempersoalkan aturan head to head diterapkan PT LIB. Akibat penerapan sistem itu, PSBK yang berada di urutan kelima klasemen akhir penyisihan Grup 6 Liga 2 2017, dinyatakan terdegradasi.
PSBK Kota Blitar berada di bawah Persik Kediri dan Persewangi Banyuwangi yang mewakili grup ini ke babak play-off untuk bertahan di Liga 2 musim depan. Padahal, jika dihitung secara head to head, seharusnya PSBK yang berhak meraih tiket play-off, bukan Persewangi.