Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edi Rahmayadi mengungkapkan bahwa tidak ada permasalahan penting yang dibahas dalam pertemuan PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan klub peserta Liga 1 2017, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10/2017). Edi menuturkan pertemuan tersebut hanya membahas mengenai miskomunikasi yang terjadi antara PT. Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub peserta.
Baca Juga
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar tiga jam. Kecuali Perseru Serui, semua klub Liga 1 hadir dalam pertemuan tersebut.
"Ada miskomunikasi. Seolah-olah kurang transparan. Persoalannya hanya tidak ada komunikasi yang baik, ada kesalahpahaman dan itu sudah clear," ujar Edi usai pertemuan di Jakarta.
Sebelumnya, sebanyak 15 klub peserta Liga 1 mengancam akan mogok bermain. Mereka menilai Liga 1 belum dijalankan secara profesional.
Lima belas klub tersebut adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC. Bahkan mereka menamakan diri sebagai Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia.
"Yang katanya mau mogok, mau mogok itu tidak ada, ini wartawan saja yang memancing-macing sehingga mereka ngomong," ujar Edi.
Selain permasalahan komunikasi, Edi juga menjelaskan soal pembagian uang kontribusi kompetisi. Edi menuturkan masih akan ada uang yang akan diterima klub jelang berakhirnya Liga 1.
"Semua clear masalah pendanaan Rp 7,5 miliar. Pembayaran Rp 1 miliar di awal, setelah itu 514 juta per bulan, dan nanti Rp 1 miliar terakhir di akhir Liga 1 2017 untuk masing-masing klub," ujar Edi Rahmayadi.