Bola.com, Bangkok - Keinginan Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk maju dalam bidding jadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Indonesia tampaknya tak mendapat restu dari pemerintah Thailand. Hal ini diisyaratkan Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul.
Dalam pernyataannya, Kobkarn Wattanavrangkul mengatakan pemerintah Thailand cenderung lebih senang berinvestasi dalam hal pengembangan olahraga ketimbang menyelenggarakan turnamen sepak bola akbar.
Dia juga menuturkan pemerintah Thailand memiliki kebijakan dalam hal dukungan terhadap pengembangan olahraga.
"Kami ingin masyarakat Thailand untuk bisa melihat dan berolahraga. Kami ingin melihat Thailand jadi negara terdepan dalam olahraga. Satu hal yang lebih penting ketimbang jadi tuan rumah Piala Dunia adalah mendorong timnas di semua level untuk tampil di Piala Dunia. Itu akan lebih berharga daripada menggunakan miliaran baht untuk ikut bidding Piala Dunia," tutur Kobkarn Wattanavrangkul seperti dikutip di Bangkok Post, Rabu (11/10/2017).
Baca Juga
Seperti diketahui, FAT dan juga Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) sudah mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk maju dalam bidding tuan rumah Piala Dunia 2034. Pemerintah Indonesia juga menyambut baik rencana ini.
Namun, pemerintah Thailand saat ini di bawah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha punya pemikiran berbeda.
"Kami harus benar-benar mempelajari apa yang akan didapat Thailand dari menjadi tuan rumah Piala Dunia. Kami harus mempertimbangkan apakah itu akan bernilai investasi besar," kata Kobkarn.
"Kami juga membutuhkan rencana penggunaan stadion baru setelah Piala Dunia. Kami harus memikirkan apakah ini akan memengaruhi ekonomi negara," imbuhnya.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia berarti membutuhkan setidaknya satu stadion berkapasitas 80 ribu untuk pembukaan dan final. Juga dibutuhkan stadion dengan kapasitas 60 ribu untuk dua laga semifinal dan beberapa stadion berkapasitas 40 ribu untuk pertandingan-pertandingan lain.
"Kami akan butuh uang sangat banyak untuk jadi tuan rumah Piala Dunia. Kami akan butuh beberapa stadion baru, sistem transportasi yang lebih baik dan juga fasilitas lain," ujar Kobkarn.
Di akhir pernyataannya, sang menteri berujar bila Thailand ikut bidding tuan rumah Piala Dunia 2034, akan berhadapan dengan negara-negara pesaing yang dianggap lebih pantas menggelar Piala Dunia.
"Seperti Australia, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara di Timur Tengah punya potensi lebih besar (untuk terpilih) dan lebih kaya dibandingkan Thailand," ujar Kobkarn.