Bola.com, Cibinong - PSMS Medan menang 1-0 atas Persita Tangerang dalam pertandingan terakhir Grup 2 babak 16 besar Liga 2 2017 di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, Rabu (11/10/2017). Namun, pertandingan tersebut harus diakhiri dengan bentrok antara dua kelompok suporter.
PSMS meraih kemenangan tipis 1-0 berkat gol yang diciptakan Gusti Sandria. Kekalahan Persita membuat pendukungnya turun ke lapangan untuk melakukan protes kepada tim kesayangannya. Protes itu menjadi berlebihan ketika sejumlah suporter melakukan provokasi ke arah suporter PSMS.
Baca Juga
Bentrok pun tak bisa dihindari. Pendukung PSMS dengan tanpa ragu mengejar pendukung Persita hingga ke luar stadion. Sejumlah suporter Persita jadi korban pengeroyokan dan dikabarkan beberapa suporter wanita sampai ada yang pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Pelatih kedua tim, Djadjang Nurdjaman dari PSMS dan Bambang Nurdiansyah dari Persita menyayangkan kericuhan yang terjadi di akhir laga. Keduanya merasa heran dengan bentrok yang terjadi, padahal kedua tim bertanding dengan baik tanpa ada keributan.
"Sangat disayangkan. Padahal, awalnya aman-aman saja. Suasana di lapangan tadi sangat kondusif. Kenapa harus ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kadang ini yang membuat penonton bersikap tidak terkontrol," ujar Djadjang Nurdjaman.
"Saya pikir pertandingan aman-aman saja dan tak ada masalah. Nah, begitu sudah selesai, suporter berantem. Saya kurang tahu seperti apa karena saya tadi ada di ruang ganti. Saya menyesalkan peristiwa ini karena pertandingan aman-aman saja tadi. Ini bukan ranah saya untuk berkomentar, tolong ini ditanyakan kepada keamanan. Saya hanya menyayangkan ini terjadi," ujar pelatih Persita, Bambang Nurdiansyah.
Kepala Bagian Operasi Polres Bogor, Kompol Faisal Pasaribu, menegaskan jajarannya sudah mengerahkan 300 personel pengendali massa untuk mengamankan pertandingan. "Kami sudah berhasil membubarkan keributan antarsuporter ini," ujar Faisal.
Kapolsek Cibinong, Kompol Hida Tjahyono, menyebut akan ada evaluasi menyeluruh dari semua pihak dari keributan yang muncul dalam pertandingan antara dua tim yang bukan berasal dari Bogor itu.
Kompol Hida menyebut sudah berusaha melakukan tindakan pencegahan sebelum pertandingan dimulai untuk mengurangi risiko. Namun, ternyata keributan tetap tak bisa dihindari.
"Kami bertugas mengamankan pertandingan ini, untuk ke depannya larangan menggelar pertandingan bukan domain kami. Yang pasti semua akan dievaluasi. Pertimbangan kali ini bukan tim dari Bogor yang bermain, jadi bukan polisi saja, tapi dari Dispora dan Pemda akan diminta sikapnya sehingga ada hasil kesimpulan dari semua pihak," ujar Hida.
"Langkah preventif sudah kami lakukan. Awalnya memang pendukung Persita mau digabung saja dengan pendukung PSMS. Namun, untuk kepentingan pengamanan kami akhirnya menggabungkan suporter PSMS. Kami sudah ambil langkah itu dan ini di luar perkiraan kalau ternyata semua suporter turun ke lapangan, padahal saat pertandingan tidak ada masalah," lanjutnya.