Bola.com, Kuala Lumpur - Dunia olahraga Malaysia terus saja diguncang skandal setelah berjaya pada SEA Games 2017. Skandal terbaru menghantam tim nasional angkat besi Negeri Jiran.
Baca Juga
Seperti dikutip dari New Straits Times, Jumat (13/10/2017), Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) lewat situs resmi mereka mengumumkan telah menjatuhkan sanksi larangan ikut kompetisi untuk sementara kepada lifter Malaysia Hafifi Mansor.
Peraih medali emas Commonwealth Games 2014 di Glasgow, Skotlandia, itu mendapat suspensi dari IWF setelah gagal lolos tes doping.
Sampel urine Hafifi yang diambil pada kejuaraan Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Maret 2017, positif mengandung zat anabolik steroid oxymetholone. Pada kejuaraan itu, Mansor meraih medali emas kelas -69 kg putra.
Oxymetholone merupakan zat yang bisa meningkatkan performa atlet karena dapat menambah produksi sel darah merah dan mendorong perkembangan otot. Oxymetholone masuk kategori agen anabolik dalam daftar zat terlarang Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Atlet yang terbukti mengonsumsi zat tersebut secara sengaja berpotensi mendapat suspensi selama empat tahun.
"Kami baru mendengar kasus ini kemarin dan tak mengetahui detail soal kapan tes doping itu dilakukan. Sepengetahuan kami sampelnya diambil pada kejuaraan di Melbourne, Maret lalu. Namun, kami masih harus mengontak IWF dan meminta klarifikasi dari mereka," kata Presiden Federasi Angkat Besi Malaysia (MWF), Datuk Ong Poh Eng.
Ong mengaku sudah bertemu dengan Hafifi. Dalam pertemuan itu, Ong mengatakan Hafifi membantah telah berbuat curang.
"Dia (Hafifi) mengatakan tak mengonsumsi apa pun yang mengandung zat terlarang. Apapun itu, kami masih harus mendapat informasi tambahan dari IWF sebelum mengambil tindakan resmi," ujar Ong.
Kasus doping cabang angkat besi menjadi skandal keempat yang mengguncang olahraga Malaysia setelah SEA Games 2017. Sebelumnya, wajah dunia olahraga Malaysia sudah tercoreng skandal doping dan insiden pemerkosaan di cabang akuatik disiplin loncat indah serta kasus sodomi yang dilakukan pelatih tim tenis kursi roda.