Bola.com, Malang - PS TNI tidak akan mendapatkan dukungan dari suporternya ketika bermain melawan tuan rumah Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang Sabtu (14/10/2017). Sebab, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi sudah mengeluarkan larangan kepada suporter dari anggota militer untuk memasuki stadion.
Perintah itu merupakan buntut kerusuhan antara suporter Persita Tangerang dengan PSMS Medan di Stadion Persikabo, Rabu (11/10/2017), merenggut nyawa, yaitu Banu Rusman.
Baca Juga
Ketua panpel Arema, Abdul Haris sudah mengetahui adanya larangan itu. Meski tidak ada surat larangan tertulis, panpel Arema hingga saat ini belum mendapatkan laporan jika ada pendukung PS TNI yang akan datang ke Kanjuruhan.
"Hal itu (larangan anggota militer ke stadion) adalah persoalan internal PS TNI. Panpel hanya menjalankan tugas seperti biasanya, tapi sampai sekarang memang belum ada konfirmasi adanya suporter PS TNI. Baik dari daerah lain maupun Malang sendiri," ucapnya.
Biasanya, jika PS TNI tampil di Malang, cukup banyak anggota militer yang datang dari kesatuan setempat. Bagi sebagian Aremania, ada yang merasa lega terkait larangan anggota militer memasuki stadion karena mereka kurang nyaman dengan kejadian suporter dari anggota militer yang mengamuk di dalam stadion.
"Bukannya kami takut atau khawatir dengan keberadaan suporter PS TNI. Tapi alangkah baiknya jika menaati perintah dari Ketum PSSI," kata Awang, Aremania Korwil Kanjuruhan.
Bukan kali ini saja sebenarnya suporter dari lingkup militer terlibat kericuhan. Musim lalu dalam ajang ISC 2016, terjadi kericuhan antara suporter PS TNI dengan suporter Persegres Gresik United di Stadion Tri Dharma, . "Sebenarnya kami terbuka dengan suporter tim tamu. Tapi sudah jadi aturan jika harus cinta damai di Malang," tukas Awang.