Bola.com, Liverpool - Dua sosok bakal menjadi bagian dari atensi publik kala Liverpool menjamu Manchester United, pada laga lanjutan Premier League 2017-2018, di Stadion Anfield, Sabtu (14/10/2017). Duo tersebut adalah Philippe Coutinho (Liverpool) dan Henrikh Mkhitaryan (Manchester United).
Baca Juga
Bagi Liverpudlian, keberadaan Coutinho menjadi bagian penting sejak kembali dari cedera. Meski baru datang dari membela Brasil di kancah Kualifikas Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan, sang gelandang serang dianggap mampu mengemban tugas berat.
Liverpool Echo merilis asa dari Liverpudlian yang menginginkan Coutinho tak kendur di depan lini tengah dan pertahanan Manchester United. Sebagian besar fans memprediksi Coutinho akan mendapat ruang sempit jika melihat sistem pertahanan yang dibangun kubu Manchester United.
Sepak terjang Coutinho musim ini sudah menghasilkan dua gol. Tak hanya itu, posisi gelandang serang membuatnya bisa leluasa memainkan peran menjadi dirigen tim saat berada di area pertahanan musuh.
Statistik Premier League mengungkapkan, Coutinho mengoleksi satu assist, namun terlibat dalam 179 umpan, yang berarti rata-rata 59,67 umpan per pertandingan. Mobilitas tinggi membuat Coutinho punya kans mengumpan dari berbagai sisi, termasuk umpan silang, yang sampai pekan ke-7 sudah berjumlah 14.
Selain itu, daya juang Coutinho saat dekat dengan bola juga layak mendapat apresiasi. Pada tiga laga musim ini, ia sudah merebut kembali bola yang hilang direbut kaki lawan sebanyak 14 kali, plus mampu memenangi 22 perebutan bola.
Satu yang layak mendapat atensi Coutinho adalah sepakan terarah ke gawang. Level akurasi Coutinho tergolong rendah, yakni 18 persen. Angka itu merujuk pada 3 tendangan tepat sasaran dari 17 percobaan. Namun Coutinho bakal menutup kekurangan tersebut dengan kemampuan daya jelajah tinggi.
Kemampuan menghasilkan marabahaya ala Coutinho menjadi perhatian tersendiri. Beruntung Manchester United memiliki Henrikh Mkhitaryan. Manchester Evening News, Sabtu (14/10/2017) menulis peran Mkhitaryan bakal sebanding dengan Fellaini.
Nama terakhir harus menyingkir sejenak setelah mengalami cedera kala membela Timnas Belgia pada gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, awal pekan lalu.
BBC menulis, kemampuan tertinggi Mkhitaryan adalah stabilitas performa sepanjang 90 menit. Jika itu terjadi, kondisi skill yang tak terlalu istimewa bisa ditutupi dengan daya juang tinggi guna memenangkan setiap kesempatan.
Statistik mengungkapkan, Mkhitaryan tergolong sering berjibaku berebut bola atau merebut kembali bola yang hilang. Catatan menyebut, Mkhitaryan sudah melakukan 69 kali perebutan bola dalam 7 laga musim ini, dengan 40 di antaranya menang.
Kemampuan Mkhitaryan itu pula yang bakal menjadi pembimbing sepadan bagi dua anak muda Manchester United, Anthony Martial dan Marcus Rashford guna menyokong Romelu Lukaku di Anfield. Daya kreasi Mkhitaryan pula yang bersiap diadu dengan kolektivitas Coutinho bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
Sumber: Berbagai sumber