Semen Padang Sesalkan Penanganan Medis Choirul Huda Lambat

oleh Arya Sikumbang diperbarui 15 Okt 2017, 19:45 WIB
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, Meninggal Dunia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Lamongan - Kabar duka kembali menyelimuti sepak bola Indonesia. Pada Minggu (15/10/2017) pukul 17.15, kiper legendaris Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia. Huda mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soegiri, Lamongan. 

Huda dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sesak napas akibat mengalami benturan pada laga Persela kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan. Benturan terjadi pada menit ke-44, saat Semen Padang melakukan serangan balik.

Advertisement

Marcel Sacramento yang berhasil lolos ke kotak penalti dikejar oleh Ramon Rodrigues. Pada saat yang bersamaan, Huda berusaha menyelamatkan bola. Benturan Huda dengan dua pemain itu tak bisa dihindarkan lagi.

Setelah itu, Huda memegangi dadanya sambil tersungkur. Ia pun langsung diberi perawatan oleh tim medis dalam laga itu. Tim medis lalu membawa Huda ke RSUD Dr. Soegiri yang berjarak sekitar 2,3 kilometer dari stadion.

Namun, seperti yang diungkapkan manajer Semen Padang, Win Bernadino, yang melihat kejadian, tim medis di lapangan lambat dalam menangani Huda. Hal itu menurutnya terlihat ketika pemain tersebut tidak sadarkan diri.

Tim medis terkesan lamban dalam mengambil keputusan apakah membawa pemain keluar lapangan dan langsung ke rumah sakit. Alat bantu pernapasan juga baru diberikan setelah ambulans mendekat.

“Ini pelajaran bagi tim medis dan kita semua,” cetus Win.

Di dalam ambulans, Choirul Huda diberikan pertolongan darurat dan tiba di rumah sakit pada pukul 16.45. "Choirul Huda sudah diberikan pertolongan oleh pihak rumah sakit. Dia dinyatakan meninggal dunia pukul 17.15 WIB," kata staf medis Persela, Budi kepada Bola.com.