Pelatih Kiper PSM Ungkap Kenangan bersama Choirul Huda di Persela

oleh Abdi Satria diperbarui 16 Okt 2017, 15:50 WIB
Pelatih kiper PSM, Herman Kadiaman (tengah) merupakan rekan Choirul Huda di Persela pada musim 2010-2011. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Bola.com, Makassar - Herman Kadiaman, pelatih kiper PSM Makassar mengaku sempat syok mendengar kabar kematian kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, Minggu (15/10/2017) malam.

Saat itu, Herman sedang memberikan gerakan pemanasan kepada kiper Rivki Mokodompit jelang PSM menjamu Persib Bandung di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin. Tiba-tiba, MC pertandingan mengabarkan Huda meninggal.

"Saya sempat syok dan terdiam sejenak," ujar Herman terbata-bata kepada Bola.com, Senin (16/10/2017).

Advertisement

Herman yang sedang mempersiapkan para kipernya untuk menghadapi Persib Bandung semakin syok ketika wajah almarhum tiba-tiba muncul dihadapannya seperti meminta pamit.

"Saya dan Huda memang sangat dekat ketika kami bekerja sama di Persela pada Liga Super Indonesia 2010-2011," ungkap Herman yang turut mengorbitkan Kurnia Meiga di Arema Indonesia.

Di mata Herman, Huda adalah sosok kiper yang terus mau belajar meski usianya saat itu sudah kepala tiga. "Saya respek dengan kerja keras Huda untuk mengembangkan kemampuannya. Dia juga pasti bertanya apa tujuan gerakan yang saya berikan selama latihan," kata Herman seraya menambahkan Huda adalah sosok yang humble dan perhatian pada sesama.Herman dan Huda memang hanya semusim bekerja sama.

Tapi, kerja keras keduanya membuahkan hasil. Persela bertengger di peringkat tiga klasemen akhir Liga Super Indonesia 2010-2011 dan Huda akhirnya terpanggil untuk memperkuat timnas Indonesia untuk kali pertama sepanjang karirnya.

Meski tidak lagi bekerjasama, Herman mengaku tetap intens berkomunikasi dengan Huda. "Almarhum selalu menelpon untuk meminta program latihan yang pas buat dirinya. Dia pernah bilang ke saya baru mau pensiun pada usia 40," kenang Herman.

Herman mengungkapkan, hampir setiap awal musim Choirul Huda memintanya untuk kembali bergabung di Persela. "Sayang, kami tidak sempat berjodoh lagi," ujar Herman yang juga pernah jadi pelatih kiper di Borneo FC.