Bola.com, Jakarta - PSSI sangat terpukul dengan kepergian Choirul Huda, kiper legendaris Persela Lamongan. PSSI pun menyampaikan rasa hormat loyalitas dan totalis kepada Persela Lamongan dan juga kepada keluarga yang ditinggalkan kapten Laskar Joko Tingkir, Jakarta, Senin (16/10/2017).
"PSSI turut berduka sedalam-dalamnya atas wafatnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Kami merasa kehilangan salah satu kiper terbaik di sepak bola Indonesia dan semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT dan Khusnul Khotimah. Serta keluarga diberikan ketabahan dan ikhlas. Amin," kata Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI.
Baca Juga
Hingga akhir hayatnya, Choirul Huda mendedikasikan dirinya hanya untuk Persela. Tercatat ia sudah mengemas 503 kali penampilan untuk tim Laskar Joko Tingkir itu.
Bahkan sejak tahun 2002, dirinya terpilih menjadi kiper utama Persela hingga akhir pertandingan yang ia jalani pada Minggu (15/10/2017) saat Persela Lamongan dipertemukan dengan Semen Padang FC dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-29.
Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI juga ikut memberikan bela sungkawanya atas kiper utama Laskar Joko Tingkir ini. Meninggalnya Huda menurut Tisha menjadi duka yang mendalam dan pelajaran yang mahal. Karena itu evaluasi dan perbaikan mutlak akan dilaksanakan.
“Di luar kasus Huda, kita juga akan memproses seluruh pelanggaran disiplin yang terjadi, tanpa terkecuali. PSSI akan bersidang untuk penegakan kode disiplin sebaik-baiknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” tegas Tisha.
Insiden yang merenggut nyawa Choirul Huda terjadi saat laga Persela Lamongan versus Semen Padang FC di Stadion Surajaya pada Minggu (15/10/2017) dalam lanjutan pertandingan Liga 1 pekan ke-29. Huda bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues saat sama-sama berusaha untuk menahan laju pemain Semen Padang, Marcel Sacramento yang berusaha menyerang jantung pertahanan Persela.
Namun saat itu, Ramon tidak sengaja menabrak badan Choirul Huda yang mengakibatkan kiper asal Lamongan itu tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit. Persela menang atas Semen Padangdengan skor 2-0, namun seluruh pemain dan juga staf pelatih tidak mampu merayakan kemenangan itu.
Mereka harus menerima kenyataan pahit sang kiper legendaris itu harus pergi menghadap yang Maha Kuasa pada Minggu (15/10/2017) sore. Selamat jalan, Choirul Huda! (Doni Andreas Sidabutar)