Bola.com, Jakarta - Direktur Teknik Timnas Indonesia, Danurwindo, menyoroti istilah Filosofi Sepak Bola Indonesia untuk menangani pembibitan usia muda di Tanah Air.
Danurwindo memaparkan bagaimana pembibitan pemain muda Indonesia harus berlandaskan pada filosofi strategi yang tepat sesuai sumber daya yang ada di Indonesia, dengan latar belakang kelebihan dan kekurangan para pemain Indonesia.
Baca Juga
Hal itu disampaikan Danurwindo dalam acara diskusi Timnas Indonesia Mengejar Pentas Dunia yang diselenggarakan PSSI Pers di Lantai 8 SCTV Tower, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"Kita perlu yang namanya filosofi sepak bola Indonesia. Maksudnya, Indonesia harus punya sebuah landasan, sehingga pemain usia muda ini bisa bermain berdasarkan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Jadi, sesuai dengan karakteristik pemain Indonesia," ungkap Danurwindo.
Pelatih senior ini juga menilai apabila sudah memiliki filosofi sepak bola Indonesia, langkah selanjutnya adalah adanya kurikulum yang tepat. Kurikulum ini merupakan standar baku yang nantinya dijalankan para pelatih di Indonesia.
"Selanjutnya kita perlu kurikulum. Kurikulum seperti apa? Pastinya kurikulum yang tepat, yang nantinya akan dijalankan oleh para pelatih dalam membina para pemain muda," lanjutnya.
Secara umum, Danurwindo menerangkan pembibitan usia muda sangat penting. Hal ini akan berimbas baik ketika Timnas Indonesia, segala level usia, membutuhkan pemain. "Yang paling penting itu dua hal tadi. Selain itu juga kita harus punya pelatih yang berkualitas," ujar Danurwindo.
PSSI pun sudah bergerak. Sesuai yang disampaikan Danurwindo, PSSI sudah menyosialisasikan Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) kepada pelatih di turnamen Piala Soeratin U-15 dan U-17 2017.
PSSI juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengajukan konsep Filanesia ini sekaligus menawarkan kursus lisensi kepelatihan sertifikat D Nasional kepada para guru olahraga SMP di daerah-daerah. (Rizaldy Febriyansyah)