Belajar dari Insiden Choirul Huda, Semen Padang Gelar Simulasi

oleh Aning JatiArya Sikumbang diperbarui 19 Okt 2017, 12:45 WIB
Pemain Semen Padang mendapat kursus singkat Bantuan Hidup Dasar seusai latihan pada Kamis (19/10/2017). (Bola.com/Arya Sikumbang)

Bola.com, Padang - Tanpa menunggu instruksi dari PSSI atau pihak lain, manajemen Semen Padang bergerak proaktif menyikapi insiden yang terjadi pada Choirul Huda saat Persela Lamongan menjamu tim Kabau Sirah pada pekan ke-29 Liga 1 2017, Minggu (15/10/2017).

Pada laga itu, upaya Choirul Huda dan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues, menghalau serangan striker Semen Padang, Marcel Sacramento, berujung pada insiden benturan antara Huda dan Ramon.

Huda mendapat perawatan akibat insiden itu, namun nyawanya tak tertolong. Kiper senior sekaligus kapten tim Persela itu mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit sekitar jam 16.45 WIB.

Advertisement

Kejadian ini dinilai cukup miris. Agar tak terulang kembali, semua pihak menyerukan bisa belajar dari insiden yang menimbulkan duka mendalam di semua kalangan pencinta sepak bola Tanah Air ini.

Kesigapan dalam mengatasi kejadian serupa, jadi hal penting yang kini wajib dipahami semua yang terlibat dalam sebuah pertandingan.

Semen Padang menggelar simulasi dan edukasi menangani cedera pada kepala pasca insiden yang menimpa almarhum Choirul Huda. (Bola.com/Arya Sikumbang)

Mengacu pada hal itu, manajemen Semen Padang menggelar simulasi dan kursus singkat untuk pemain, tim pelatih, dan ofisial tim, yakni bagaimana cara-cara menyikapi pemain yang mengalami cedera akibat benturan atau hal lain yang mengakibatkan trauma serius dalam pertandingan.

Simulasi dan kursus singkat ini dipimpin dokter tim Semen Padang, Ibrahim Iskandar, dan digelar seusai latihan pagi jelang menjamu Mitra Kukar, Kamis (19/10/2017).

"Simulasi dan edukasi singkat menangani cedera kepala pada pemain digelar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada pemain saat pertandingan. Kami berharap seluruh pemain memahami bagaimana cara menanggulangi cedera kepala sehingga kejadian yang menimpa Choirul Huda tidak terjadi pada pemain Semen Padang atau pemain lawan saat pertandingan," ujar Ibrahim.

Para pemain Semen Padang menyambut baik edukasi yang diberikan ini, seperti disampaikan Riko Simanjuntak.

"Pelatihan dan pengetahuan seperti ini sangat penting diketahui pemain. Pemain adalah orang yang akan mengalami risiko di lapangan dan pemain juga yang berada paling dekat dengan pemain lain yang kena cedera. Hal semacam ini belum dan masih jarang diketahui pemain indonesia. Jadi, apa yang dilakukan manajemen Semen Padang bagus sekali dan semoga juga dilakukan oleh klub-klub lain," tutur Riko, yang sempat membantu membawakan tabung oksigen untuk membantu penanganan terhadap almarhum Choirul Huda saat di Stadion Surajaya, Lamongan.