Bola.com, Lamongan - Ferdiansyah merupakan salah satu pemain Persela Lamongan yang sangat terpukul ketika mengetahui kiper senior tim berjulukan Laskar Joko Tingkir, Choirul Huda, meninggal dunia seusai pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). Hal itu tampak jelas sesaat usai pertandingan.
Eks kiper Persipura Jayapura ini langsung lemas dan bersujud. Penjaga gawang kelahiran Malang, 12 Maret 1983 tersebut merasa tak kuasa menahan sedih setelah mendengar kabar dari ofisial tim bahwa nyawa Huda tak tertolong.
Baca Juga
Ferdiansyah mengaku sangat terpukul, ia sulit mempercayai jika kiper yang menjadi panutan seluruh pemain Persela ini meninggalkan Persela secepat itu.
Hingga dua hari setelah kepergian Huda, Ferdiansyah masih terbayang-bayang rekan setim yang juga berposisi kiper tersebut.
"Rasanya pasti sangat kehilangan. Cak Huda (panggilan Choirul Huda) orang yang sangat baik, dia pemain yang rendah hati dan selalu total memberikan semuanya untuk Persela," ucap Ferdiansyah.
Sebelum kematian Huda, Ferdiansyah memang bersaing dengan Huda untuk mendapatkan posisi di tim inti. Namun di luar lapangan, hubungan mereka cukup dekat. Huda maupun Ferdiansyah sering bertukar pengalaman selama menjalani karier sebagai kiper.
Di musim ini, Huda memang lebih dominan. Pemain paling loyal di Persela itu lebih sering dipilih menjadi kiper utama di bawah mistar Tim Laskar Jaka Tingkir.
Namun, penampilannya yang kurang memuaskan saat Persela tumbang 0-2 di tangan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (16/9/2017), Choirul Huda sempat ditarik keluar dan kemudian digantikan Ferdiansyah.
Konflik dengan Aji Santoso?
Choirul Huda sendiri sempat diparkir di empat pertandingan berikutnya, lawan PS TNI, lawan Sriwijaya FC, lawan Persegres Gresik United dan Persipura. Konon ini sebagai buntut dari bersitegang dengan pelatih Persela lantaran tak terima ditarik keluar oleh Aji Santoso saat Persela digebuk Tim Singo Edan.
Huda baru kembali dipasang sebagai starter ketika Persela menghadapi Semen Padang. Huda diturunkan setelah sang aristek menilai Huda menunjukkan semangat luar biasa selama persiapan.
Sayang, aksi comeback Choirul Huda berujung maut setelah bertabrakan dengan rekan setim, Ramon Rodrugues, di menit akhir babak pertama. Meski tak mengalami sendiri kejadian yang menimpa Huda, Ferdiansyah sendiri mengaku mentalnya sempat terganggu.
Selain rasa kehilangan, ia juga merasakan ada kekhawatiran kejadian serupa bakal menimpanya.
"Waktu menit-menit awal turun di pertandingan lawan Pusamania Borneo FC, saya masih teringat kejadian yang menimpa Cak Huda," katanya.
Saat ini, Ferdiansyah menjadi penjaga gawang utama Persela menggantikan posisi Huda.
"Kalau disuruh memilih, lebih baik ada Cak Huda. Karena meski bersaing ketat untuk mendapatkan tempat di tim ini, rivalitas kami berjalan sehat. Kalau sekarang, rasanya ada yang hilang. Sekarang saya merasa kehilangan teman baik, kehilangan atmosfer persaingan di posisi ini," sebut Ferdiansyah.