Bola.com, Semarang - Belum adanya kepastian kapan babak 8 besar Liga 2 2017 digelar digelar memantik reaksi PSIS Semarang. Manajemen tim Laskar Mahesa Jenar geram karena PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tak kunjung memberi kepastian kapan fase tersebut akan berjalan.
General Manager (GM) PSIS, Wahyu Winarto, menyebut PSIS mengalami banyak kerugian karena ketidakpastian pelaksanaan babak 8 besar. Terlebih latihan menjadi tidak maksimal karena pelatih kesulitan menentukan program.
"Kalau seperti ini kami jadi bingung. Pelatih juga sulit membuat program karena takut jadwal keluar secara mendadak. Kami desak operator dan PSSI segera memberi kepastian kapan 8 besar digelar," kata pria yang akrab disapa Liluk itu, Minggu (22/10/2017).
Seperti diketahui, sejatinya babak tersebut digelar pada 20-26 Oktober 2017. PT LIB dan PSSI memutuskan untuk melakukan penundaan jadwal karena ada beberapa permasalahan yang terjadi di babak 16 besar. Khususnya soal bentrok suporter dan kericuhan antarpemain di lapangan.
Baca Juga
Agenda dilanjutkan dengan manager meeting babak 8 besar yang semula dijadwalkan berlangsung di Makostrad, Jakarta, Jumat (20/10/2017). Namun, lagi-lagi muncul pemberitahuan bila pertemuan itu ditunda hingga 31 Oktober 2017.
Akibatnya, kick-off babak 8 besar pun ikut molor. Liluk memprediksi, H+7 sampai H+12 setelah pertemuan baru digelar fase itu.
Tak hanya dari segi teknis, PSIS disebutnya bakal mengalami kerugian dalam hal keuangan. Kompetisi yang diprediksi tuntas bulan November, berpotensi molor hingga akhir tahun. Hal tersebut berpengaruh pada pembengkakan keuangan untuk gaji pemain dan biaya operasional lain.
"PSIS juga rugi dalam hal keuangan. Kalau terus mundur, pengeluaran klub tentu akan membengkak. Kami mendesak segera ada kepastian sehingga klub tidak dirugikan," tegasnya.