Bola.com, Pamekasan - Madura United harus menjalani empat pertandingan tersisa di Liga 1 dengan status laga usiran dan tanpa penonton. Sanksi itu dijatuhkan Komdis PSSI setelah terjadi kekerasan yang dilakukan ofisial tim kepada wasit pada laga kontra Borneo FC.
Akibatnya, selain rugi karena tak didukung ribuan suporter di kandang, manajemen juga merugi dari sisi finansial. Untuk laga kandang, manajemen harus merogoh kocek lagi untuk biaya perjalanan dan akomodasi di stadion yang ditentukan.
Baca Juga
Akibat sanksi laga usiran itu, manajemen Madura United klaim merugi Rp 2,15 miliar. Meliputi klaim pihak sponsor Madura United yang dalam klausul kontrak mendapat hak promosi logo di tiket pertandingan. Selain itu tentu dari pemasukan tiket. Panpel terpaksa mengembalikan tiket terusan.
"Sudah laga usiran, tanpa penonton lagi. Klub harus memilih upaya banding," ucap Haruna Soemitro, manajer Madura United, seperti dikutip dari situs resmi klub.
Presiden Klub, Achsanul Qosasi, berharap Komdis PSSI tidak asal-asalan dalam menjatuhkan sanksi. "PSSI harus memiliki pedoman sanksi sepak bola sehingga hukuman bukan berdasar perasaan dan kira-kira. Mendidik bukan membunuh, adil tanpa dendam," tegas Achsanul.
Sanksi empat laga usiran dikhawatirkan akan berpengaruh pada performa tim yang sedang berjuang untuk meraih gelar juara. Empat laga Madura United yang tersisa adalah versus Bhayangkara FC dan Barito Putera, sementara dua laga tandang adalah versus PSM Makassar dan Persiba Balikpapan.