Bola.com, Samarinda - Kemenangan telak 0-4 Pusamania Borneo FC atas Mitra Kukar pada laga pekan ke-31 Liga 1 2017 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong (23/10/2017), masih diperbincangkan pencinta sepak bola Indonesia.
Tidak hanya skor besar yang terjadi, yang membuat Borneo FC sah jadi raja Mahakam pada musim ini, gol-gol yang tercipta pada laga itu juga menarik perhatian.
Selain dua gol indah Lerby Eliandry, Terens Puhiri juga menyumbang satu gol istimewa, tepatnya gol ketiga Borneo FC pada menit ke-71.
Disebut istimewa karena pemain 21 tahun itu mempertontonkan skill-nya, yakni kemampuan berlari yang sangat cepat (sprint). Proses terjadinya gol Terens Puhiri itu yang sampai sekarang jadi buah bibir.
Baca Juga
Bahkan media Brasil, Globo Esporte, pada Selasa (24/10/2017), memuat artikel perihal kecepatan berlari pemain yang digadang-gadang jadi The Next Boaz Solossa itu.
"Jika FIFA punya penghargaan dengan kategori pesepak bola dengan kemampuan lari tercepat, gelandang asal Indonesia, Terens Puhiri, bakal jadi kandidat kuat penerima trofi itu," tulis Globo Esporte.
"Dia berlari layaknya Usain Bolt pada Senin lalu untuk mencetak gol ketiga Borneo FC saat mengalahkan Mitra Kukar di Liga 1. Dia berlari meninggalkan area pertahanan lawan dan meninggalkan bek serta kiper lawan," lanjut salah satu media olahraga ternama di Negeri Samba itu.
Solo Run Terens Puhiri
Seperti diketahui Usain Bolt mendapat julukan sebagai manusia tercepat sejagat setelah mencatatkan waktu 9,58 detik pada nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik 2009 di Berlin.
Football Talent Scout, yang fokus mengumpulkan pemain-pemain muda berbakat dari seluruh dunia, lewat akun Twitter-nya juga menggugah cuplikan proses gol Terens Puhiri.
"Kemampuan lari yang sungguh luar biasa dari pemain 20 tahun Terens Puhiri di Liga 1. 20 tahun, tinggi 157 cm, kecepatan cahaya," puji Football Talent Scout.
Dengan skill itu, dukungan agar pelatih Luis Milla memberi kesempatan pada Terens Puhiri dipanggil ke Timnas Indonesia U-22 pun merebak. Maklum, selama ini pemain kelahiran Jayapura, 13 Oktober 1996 itu, tak masuk tim inti Garuda Muda.
Dari rekaman pertandingan, gol istimewa Terens Puhiri itu dimulai pada menit ke-69 detik 53, saat salah satu pemain Mitra Kukar, yang dalam posisi menekan, mencoba melepas tembakan namun diblok pemain Borneo FC. Bola mental dan disambar Terens Puhiri.
Terlihat hanya satu pemain Mitra Kukar yang berada di daerah mereka. Terens Puhiri lantas melakukan solo run, memanfaatkan kelemahan transisi permainan Mitra Kukar, dengan sprint tanpa mampu dikejar pemain tim Naga Mekes yang memang sudah jauh ketinggalan.
Pemain dengan nomor punggung 28 itu kemudian mengalahkan kiper Gerri Mandagi dalam posisi 1 vs 1 dan mengakhiri solo run-nya dengan melepas tembakan kaki kiri ke arah gawang lawan.
Saat bola masuk gawang, waktu yang tertera dalam pertandingan menunjukkan menit ke-70 lewat dua detik. Alhasil, hanya delapan detik yang diperlukan Terens Puhiri untuk berlari dari daerah sendiri hingga beberapa meter di depan gawang Mitra Kukar.