Bola.com, Jakarta - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) menggandeng kerja sama sponsorship dengan enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung penyelenggaraan pesta olahraga antarnegara Asia itu. Nilai total dari kerja sama tersebut mencapai Rp 500 miliar.
Baca Juga
Enam BUMN yang menjadi sponsor prestige Asian Games 2018 antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), dan PT Pertamina (Persero).
Proses penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Presiden INASGOC, Erick Thohir dan keenam petinggi dari BUMN tersebut dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
"Ini suatu hal yang penting untuk Indonesia. Sebab, alangkah tidak enaknya kalau Indonesia juara, tetapi di belakangnya terdapat logo-logo dari perusahaan asing. Harus logo (perusahaan-perusahaan) Indonesia," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.
"Totalnya tadi Rp 500 miliar. Jumlah yang cukup besar dan sekali lagi, terima kasih atas partisipasi dari dari teman-teman BUMN," ucap JK.
Hal senada juga diungkapkan Erick Thohir. Menurut dia, bentuk kerja sama dengan BUMN ini menjadi sumber pemasukan untuk INASGOC. Erick yakin Asian Games 2018 bakal berjalan dengan sukses.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas komitmen sponsorship yang diberikan oleh enam BUMN untuk mendukung pendanaan Asian Games 2018. Dengan sudah terealisasinya kerja sama sponsorship, maka saya yakin Asian Games 2018 bakal berjalan sukses," ujar Erick Thohir.
Enam BUMN yang berpartisipasi di Asian Games 2018 mengisi kategori sponsor prestige. Keterlibatan enam perusahaan plat merah itu juga patut diapresiasi karena INASGOC memberikan prioritas kepada perusahaan nasional demi mewujudkan sukses ekonomi di Asian Games 2018.
"INASGOC tidak hanya menimbang nilai bisnis, tetapi juga memberikan prioritas kepada perusahaan Tanah Air. Itu sesuai dengan arahan Pak Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pengarah agar memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri demi tergeraknya perekonomian nasional selama Asian Games berlangsung," ungkap Erick Thohir.