Miami - Dua tim yang punya sejarah rivalitas di final NBA, Miami Heat dan San Antonio Spurs, bakal saling jegal di American Airlines Arena, Rabu (25/10/2017) malam waktu setempat atau Kamis (26/10/2017) pagi WIB.
Baca Juga
Spurs dan Heat bertemu di final NBA 2013 dan 2014. Heat mempermalukan Spurs lewat pertarungan tujuh gim di tahun 2013. Spurs membalas setahun kemudian dengan mengalahkan Heat di final setelah bertarung lima gim.
Untuk mengatasi perlawanan Heat, Spurs bakal mengandalkan point guart berbakat Dejonte Murray. Pemuda 21 tahun itu menjadi salah satu kunci sukses Spurs sehingga belum menelan kekalahan pada tiga laga awal musim ini.
Murray tampil gemilang pada awal musim NBA 2017-2018. Pada laga terakhir saat mengalahkan Toronto Raptors 101-97, Murray tampil menawan. Dia nyaris membuat triple double (16 poin, 14 rebound, dan 6 assists).
Penampilan menawan Murray membuat Spurs dapat melupakan point guard senior Tony Parker yang masih belum bisa bermain. Parker absen hingga awal tahun 2018 karena dibebat cedera.
Pertandingan melawan Spurs jadi ujian sesungguhnya bagi Murray apakah layak jadi pengganti Parker. Laga melawan Heat merupakan pembuka rangkaian empat laga tandang Spurs di South Beach. Setelah Heat, Spurs akan bertemu Orlando Magic, Indiana Pacers, dan Boston Celtics.
Peluang Spurs melanjutkan rekor 100 persen terbuka lebar. Heat terancam tidak bisa menurunkan tiga pemain pilarnya. Hassan Whiteside sudah dipastikan absen karena cedera. Sedangkan Dion Waiters dan Goran Dragic diragukan bisa main.
Jika Dragic dan Waiters sampai benar-benar absen juga, akan sangat sulit bagi Heat mengimbangi Spurs. Tim tamu sangat stabil performanya walau bintang utamanya Kawhi Leonard juga masih belum bisa dimainkan akibat cedera.
Tanpa Whiteside, San Antonio Spurs akan memaksimalkan center LaMarcus Aldridge. Eks pemain Portland Trail Blazers itu tampil bagus di awal musim setelah mendapat kontrak baru. Aldridge selalu jadi pencetak angka terbanyak Spurs di tiga pertandingan awal musim ini.