Bola.com, Bogor - Pebulutangkis muda Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, merasa motivasinya terlecut setelah mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/10/2017). Dia bertekad mengukir lebih banyak prestasi demi mengharumkan nama bangsa.
Baca Juga
"Bagi saya, Sumpah Pemuda itu pelecut motivasi, bagaimana kita sebagai pemuda-pemudi mencintai negeri ini dan berusaha mengharumkan nama bangsa," kata Gregoria, saat dihubungi Bola.com, Sabtu (28/10/2017).
Gregoria menjadi salah satu dari dari perwakilan pemuda berbagai komunitas, pelaku usaha kreatif, hingga atlet berprestasi yang diundang dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor. Bahkan, Gregoria sempat bermain bulutangkis selama 10 menit dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam permainan bulutangkis yang berlangsung santai tersebut, Gregoria berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, sedangkan Presiden berpartner dengan Kevin Sanjaya.
Kesempatan bermain bulutangkis dengan Presiden itu juga membuat Gregoria merasa bangga dan tambah termotivasi. Dia mengaku ingin memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negar melalui olahraga yang ditekuninya.
Setelah menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia Junior 2017 di Yogyakarta, pekan lalu, Gregoria mengaku ingin setahap demi setahap naik ke tingkat yang lebih tinggi.
"Setelah ini pengin juara grand prix dulu, kemudian grand prix gold, target jangka panjangnya juara super series dan ke Asian Games. Kalau untuk ke olimpiade, saya harus berusaha bersaing dulu melawan atlet-atlet putri di Pelatnas seperti Kak Fitriani, Kak Hanna (Ramadini), dan lain-lain. Semua pemain punya kesempatan," urai pebulutangkis berusia 18 tahun tersebut.
Gregoria menyadari tak mudah berprestasi tinggi hingga ke level Olimpiade. Namun, dia yakin peluang selalu ada. Peringatan Sumpah Pemuda itu juga melecut semangatnya untuk mengikuti jejak Susy Susanti yang menjadi satu-satunya pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang meraih medali emas olimpiade.
"Yang terpenting saat ini adalah saya terus belajar, memperbaiki kesalahan-kesalahan, berlatih keras, dan berlatih ekstra," tegas Gregoria.
"Kalau ada program pelatih dan saya merasa kurang, saya dengan kesadaran menambah porsi latihan sendiri. Semoga saja bulutangkis putri Indonesia bisa benar-benar bangkit," imbuh Gregoria Mariska Tunjung, yang mengenakan jaket merah dan celana hitam, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor.