Greysia / Apriyani Buru Sejarah Baru di Final Prancis Terbuka

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 29 Okt 2017, 10:50 WIB
Ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu lolos ke final Prancis Terbuka Super Series 2017. Greysia / Polii menyingkirkan Juara Dunia 2017 Chen Qingchen / Jia Yifan, Sabtu (28/10/2017). (Humas PP PBSI)

Bola.com, Paris - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, memburu sejarah baru saat bertanding pada final Prancis Terbuka Super Series 2017 di Stade Pierre de Coubertin, Minggu (29/10/2017). 

Advertisement

Sejak dipasangkan dengan Apriyani selepas Nitya Krishinda Maheswari cedera, Greysia belum pernah meraih gelar super series. Prestasi terbaik mereka adalah juara Thailand Terbuka Grand Prix Gold, pada 4 Juni 2017. 

Kans mencatat sejarah baru sebagai pasangan kini sudah di depan mata Greysia/Apriyani. Selangkah lagi ganda putri peringkat 39 dunia tersebut bisa merengkuh titel super series perdana sebagai pasangan. Sebelumnya, Greysia sudah pernah juara Korea Terbuka Super Series 2015, tapi saat masih berduet dengan Nitya. 

Pada laga final Prancis Terbuka, Greysia/Apriyani akan meladeni ganda Korea, Lee So-hee/Shin Seung-chan. Performa ganda asal Korea ini tengah menanjak dan pekan lalu meraih gelar Denmark Terbuka Super Series Premier 2017.

“Kami tahu lawan tidak mudah dikalahkan, tetapi kami dipertemukan dengan mereka, mau mencoba juga melawan mereka. Pemain Korea itu sibuk mainnya, banyak menyerang, jadi kami harus antisipasi,” kata Greysia soal laga final, seperti dilansir situs PBSI.

“Pelatih pasti akan memberikan strategi bermain ke kami, jadi itu yang bakal kami jalankan,” imbuh Greysia.

Greysia/Apriyani menjejak partai setelah menang telak atas pasangan juara dunia 2017 asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan skor 21-5, 21-10. Bermain dengan rileks, Greysia/Apriyani memang menujukkan pertahanan yang solid dan sulit ditembus. Serangan-serangan mereka kerap membuat Chen/Jia mati langkah.

“Puji Tuhan kami bisa menerapkan strategi yang tepat, pelatih bilang, kami jangan buru-buru menyerang, tenang, kasih chop dulu, baru smes. Ini yang membuat pikiran kami lebih jernih. Selain itu lawan sedang tidak enak kalau diajak bermain seperti ini. Sesederhana itu,” jelas Greysia usai pertandingan.

“Tidak menyangka kalau menangnya begini, padahal kami bermain apa adanya, hanya menerapkan apa yang diinstruksikan pelatih,” tutur Apriyani.

Selain ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Indonesia juga meloloskan satu wakil lagi ke final Prancis Terbuka, yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.