Bola.com, Jakarta - Lippo Group melaksanakan penutupan atap (topping off) dua tower pertama Meikarta pada Minggu 29 Oktober 2017. Tower ini merupakan gedung tertinggi di Koridor Bekasi - Cikampek senilai Rp 1 triliun. Proyek itu juga merupakan dua tower pertama dari lebih dari dua ratus tower di Meikarta yang sedang dan akan dibangun dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga
Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, topping off ini merupakan komitmen Meikarta untuk menunjukkan keseriusan dalam pembangunan proyek. Setelahnya, akan ada pembangunan tower-tower berikutnya yang disesuaikan dengan masterplan.
"Topping off ini merupakan bentuk komitmen kami kepada para pembeli, bahwa kami membangun Meikarta ini dengan kecepatan tinggi. Setelah topping off dua tower ini, kami akan melanjutkan dengan pembangunan tower-tower berikutnya, sesuai dengan master plan yang ada. Ke depan, 50 gedung sudah akan mulai siap dihuni pada bulan Desember 2018," tutur Ketut seperti dilansir dari siaran pers yang diterima Liputan6.com, Minggu (29/10/2017).
Selain itu, Presiden Lippo Group Theo L Sambuaga juga mengatakan, hadirnya Meikarta bisa memberikan stimulus untuk industri properti agar bisa kembali berkembang.
"Mengutip data dari Indonesia Properti Watch menunjukkan, kuartal I tahun 2017 pertumbuhan industri properti naik 5,7 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang minus 24 persen. Dalam industri properti nasional, pembangunan Meikarta diharapkan mampu memberikan dorongan kepada industri properti nasional yang dalam beberapa tahun mengalami perlambatan," ujar dia.
Meikarta diyakini akan menjadi kawasan segitiga emas baru di Koridor Timur Jakarta karena berlokasi tepat di jantung area antara Lippo Cikarang, Delta Mas dan Jababeka serta memiliki akses gerbang tol tersendiri yaitu exit tol Cibatu.
Bukan sekadar hunian, yang menjadikan Meikarta ini kota ideal nantinya adalah berbagai fasilitas penunjang yang dibangun setara kualitas dunia, antara lain tujuh pusat perbelanjaan dengan total luas 1.500.000 meter persegi, pusat kesehatan dan rumah sakit internasional, pusat keuangan internasional, hotel internasional bintang lima, perpustakaan nasional. teater opera dan pusat kesenian, ratusan sekolah hingga Indonesian silicon valley.
Meikarta merupakan proyek dengan total nilai proyek melebihi Rp 278 trilliun. Proyek ini merupakan investasi Lippo yang terbesar yang pernah dikerjakan selama 67 tahun sejarah berdirinya kelompok ini.
Pusat Investasi Baru
Sebelumnya proyek Meikarta berpotensi menjadi sub-pusat Metropolitan, pusat komersial hingga titik investasi baru di sebelah Timur Jakarta. Ini mengacu pada fasilitas yang ditawarkan di Meikarta.
Mengutip keterangan perseroan, Rabu 13 September 2017, Kota satelit ini mencakup 5.000 perusahaan lokal, internasional serta 6 taman industri modern. Di saat yang bersamaan, kawasan ini juga merupakan daerah industri otomotif Indonesia, dengan produksi tahunan sekitar 1 juta mobil dan 10 juta sepeda motor.
Fasilitas ini yang kemudian dicermati media seperti Nasdaq dan Dow Jones News yang menyebut, Pemerintah Indonesia sedang membangun kota industri dan pusat ekonomi baru di sebelah Timur Jakarta.
Proyek kota baru tersebut berada di Bekasi, Jawa Barat. Lokasi proyek ini dinilai strategis dengan akses transportasi yang mudah dan berjarak hanya 40 km dari Jakarta, serta berjarak 108 km dari kota terbesar keempat di Indonesia yaitu Bandung.
Keberadaan proyek ini beriringan dengan proyek 6 mega infrastruktur yang sedang dibangun pemerintah. Di dalamnya termasuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, Light Train APM, jalan tol Jakarta-Cikampek beserta sistem mono rail yang menghubungkan semua area industrialisasi.
Dengan arah perkembangan saat ini, Kota Satelit Meikarta tidak hanya akan menjadi pusat bisnis yang berada di sebelah timur Jakarta, tetapi juga akan menjadi pusat aktifitas ekonomi Indonesia. Bahkan Meikarta dan area sekitarnya akan menjadi Boomtown yang berkedudukan sangat penting di Indonesia. Hal ini yang menjadikan nilai komersial proyek Meikarta ini mengambil perhatian global.
Meikarta dikatakan pusat komersial di sebelah timur Jakarta yang hadir sebagai gold collar di Asia Tenggara. Serta lahan investasi menjanjikan bagi white collar dengan konsep dan rencana pembangunan terdepan serta fasilitas penunjang yang lengkap.
Meikarta merupakan wadah berkumpulnya fasilitas berkualitas seperti pusat perkantoran, pengobatan, pendidikan dan lainnya. Kemudian meningkatkan layanan masyarakat umum, sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pekerjaan dan kehidupan dalam berbagai hal.
Dalam perencanaan, Meikarta mengacu kepada Central Park di New York City Amerika serta Champs Street Prancis serta perencanaan kota-kota besar dunia yang terkenal lainnya. (ADVERTORIAL)