Anthony Martial dan 2 Cadangan Terbaik di Liga Top Eropa

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Okt 2017, 22:34 WIB
Pelatih Chelsea, Antonio Conte (kanan) mengucapkan selamat kepada Michy Batshuayi yang mencetak dua gol sebagai pengganti pada laga melawan Watford, Sabtu (21/10/2017). (AP Photo/Matt Dunham)

Jakarta - Anthony Martial menjadi bintang Manchester United saat bersua Tottenham Hotspur, pada laga lanjutan Premier League 2017-2018, akhir pekan lalu. Gol Anthony Martial menjadi penentu kemenangan Manchester United dengan skor 1-0.

Penampilan Anthony Martial menjadi satu di antara bukti pemain cadangan tak bisa diremehkan begitu saja. Penampilan Martial mampu mengubah permainan, yang berujung hasil positif.

Advertisement

Peran itu pula yang kerap dilakukan para pemain cadangan di seantero liga top Eropa. Walhasil, jangan ragukan pemain cadangan. Meski tidak menjadi starter, mereka bisa tetap memainkan peran signifikan untuk membantu tim.

Striker Chelsea, Michy Batshuayi, menjadi contoh lain. Kalah bersaing melawan Diego Costa dan kini Alvaro Morata, pemain Belgia ini harus terima memulai pertandingan dari bangku cadangan.

Toh hal tersebut tidak mengurangi kontribusinya. Pada 2016-2017, dia mencetak empat gol dari 19 penampilan sebagai pelapis di ajang Liga Inggris. Satu di antara golnya memastikan titel bagi The Blues. Batshuayi melakukannya ketika merobek gawang West Bromwich Albion pada pekan 36 kompetisi.

Musim ini, Batshuayi kembali memainkan peran. Dia menciptakan dua gol dari lima penampilan sebagai cadangan, yang terjadi pada duel versus Watford, Sabtu (21/10/2017).

Namun, Anthony Martial dan Batshuayi bukanlah pemain cadangan tersubur di 2017-2018. Ada dua nama lain yang mencatat gol lebih banyak bagi timnya di liga-liga top Eropa. Berikut daftarnya.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

2 dari 4 halaman

Anthony Martial

Selebrasi Anthony Martial usai robek gawang Tottenham. (AP/Martin Rickett)

Menjadi pemain cadangan paling produktif di liga top Eropa. Martial sudah menghasilkan empat gol dari enam penampilan di Liga Inggris.

Bergantian mengisi sisi kiri serangan Manchester United, Martial menyumbang gol pada laga melawan West Ham United, Swansea City, Everton, dan teranyar Tottenham Hotspur.

Dia melengkapi kontribusinya dengan menorehkan dua assist. Sebagai pelapis, Martial hanya gagal menciptakan gol pada pertandingan versus Stoke City.

3 dari 4 halaman

Oumar Niasse

Terbuang dari Everton musim lalu. Dia sempat digusur ke tim junior sebelum dipinjamkan ke Hull City.

Dalam keadaan tersebut, Niasse menunjukkan layak diberi kesempatan. Dia memperlihatkan kemampuan dengan mencetak gol sebagai pengganti pada laga Piala Liga Inggris versus Sunderland.

Striker Everton, Oumar Niasse, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Bournemouth. (AP/Barrington Coombs)

Pemain asal Senegal tersebut kemudian memborong gol kemenangan 2-1 atas Bournemouth usai menggantikan Wayne Rooney. Niasse lalu mencetak gol pada duel kontra Arsenal.

4 dari 4 halaman

Loic Remy

Masih tergolong muda meski sudah berusia 30 tahun. Pengalaman membela klub besar seperti Olympique Marseille dan Chelsea pun menjadi nilai lebih.

Namun, Remy hanya berstatus cadangan di klub kecil La Liga, Las Palmas. Dia mesti menunggu giliran untuk menggantikan Jonathan Calleri.

Meski begitu, Remy lebih tajam dari Calleri di La Liga. Dari empat penampilan sebagai pelapis, pemain asal Prancis itu melesakkan tiga gol. Sedangkan Callery baru dua kali menciptakan gol di La Liga.

Loic Remy saat masih membela Chelsea. (Reuters/Andrew Yates)