Bola.com, Surabaya - Saat Timnas Indonesia U-19 menjalani laga perdana kualifikasi Piala Asia U-19 2018 menghadapi Brunei Darussalam, Selasa (31/10/2017), mata Sugiantoro tidak sedikit pun berpaling dari layar kaca.
Ia terus mengamati permainan anak buah Indra Sjafri, khususnya penampilan Rachmat Irianto. Maklum, selain ingin mendapatkan bahan evaluasi bagi anak sulungnya itu, ia juga ingin memastikan Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, kian kukuh berdiri di kakinya sendiri.
Sugiantoro tidak ingin masyarakat menganggap Rian bisa mengorbit seperti sekarang berkat nama besarnya di masa lalu. Ia juga tak ingin Rian hidup dalam bayang-bayang dirinya.
"Rian tadi (saat pertandingan) tidak membuat kesalahan. Alhamdulillah, dia semakin matang dan tenang. Ini menandakan permainannya sudah lebih dewasa," tutur Sugiantoro.
Baca Juga
Sugiantoro merasa kasihan pada putra sulungnya itu bila masih dikait-kaitkan dengan reputasinya sebagai libero maupun stoper tangguh Tim Garuda pada era 90-an hingga 2000-an.
"Makanya, saya terus ingatkan Rian supaya dia memiliki motivasi besar untuk menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat Indonesia. Supaya orang tahu, dia terpilih sebagai pemain Timnas Indonesia karena kemampuannya sendiri," ujar Sugiantoro.
Banyak cara yang ia lakukan untuk memompa motivasi sang putra yang berstatus pemain Persebaya Surabaya ini. Mulai lewat status di aplikasi chat, pesan singkat, atau bahkan telepon internasional. Tak jarang, Sugiantoro beserta istri dan adik-adik Rian sengaja video call untuk memberikan semangat secara langsung.
"Rian tipikal anak yang tangguh. Tapi, saya tahu di mana saya harus menyentuh hatinya untuk meningkatkan spiritnya dan menggugah, ia harus mulai berdiri di kakinya sendiri," ungkap Sugiantoro.