Bola.com, Jakarta - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu, mengaku tak punya alasan khusus melakukan ritual cium tangan wasit ketika selesai bertanding. Wanita 19 tahun itu menyebut hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang dilakukannya sejak dulu untuk menghormati orang yang lebih tua.
Baca Juga
Apriyani Rahayu bersama Greysia Polii berhasil menjuarai Prancis Terbuka Super Series 2017. Gelar tersebut diraih setelah Apriyani/Greysia mengalahkan ganda putri Korea, Lee So-hee/Shin Seung-chan secara straight game 21-17 21-15.
Gelar tersebut menjadi yang pertama dipersembahkan Apriyani/Greysia di turnamen Super Series. Seperti biasa, pemain saling bersalaman usai pertandingan. Mereka juga bersalaman dengan wasit yang bertugas.
Namun pemandangan unik terjadi seusai Apriyani/Greysia meraih kemenangan. Apriyani terlihat bersalaman sambil mencium tangan wasit yang berada di pinggir lapangan.
"Tak ada rahasia kok soal cium tangan wasit. Hal itu sih sudah jadi kebiasaan saya saja terhadap orang yang lebih tua," kata Apriyani ketika dihubungi Bola.com, Rabu (1/11/2017).
"Apalagi sebagai orang Indonesia kan hal semacam itu sudah biasa dan jadi budaya untuk menghormati orang yang lebih tua. Siapapun itu, mau wasit atau bukan kalau dia lebih tua ya saya akan cium tangan," ucap Apriyani sembari tertawa.
Lebih lanjut, Apriyani Rahayu mengaku gelar di Prancis Terbuka Super Series 2017 menjadi motivasi untuk meraih prestasi lainnya di bulutangkis. Apalagi gelar tersebut berhasil menjawab keraguan yang selama ini dialamatkan kepada nomor ganda putri.
"Pastinya sih, saya dan mbak Greysia semakin termotivasi. Ini kan baru awal, semoga dengan gelar ini saya dan Mbak Greysia tak boleh puas, harus terus lapar gelar, dan permainannya makin stabil," ujar Apriyani Rahayu.