Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan kedua di babak kualifikasi Piala Asia U-19, Kamis (2/11/2017) di Paju Public Stadium, Korea Selatan. Kemenangan ini pun menyita perhatian pengamat asal Jawa Timur, Ferryl Raymond Hattu.
Menurutnya, penampilan Timnas U-19 belum memuaskan, terutama pada babak pertama. "Pada paruh pertama pertahanan timnas kedodoran. Beruntung, akurasi penyelesaian Timor Leste buruk. Kalau lawan berhasil memaksimalkan sejumlah peluang yang mereka dapatkan, mungkin jalannya pertandingan akan berbeda," tutur Ferryl.
Baca Juga
Agresivitas Timor Leste memang sempat merepotkan anak buah Indra Sjafri. Dari catatan Ferryl, ada lima peluang emas Timor Leste yang gagal berbuah gol. Ini menunjukkan masih ada celah mengangah di pertahanan Timnas U-19. Apalagi dari lima peluang yang dihasilkan Timor Leste, dua di antaranya disebabkan kesalahan pemain Indonesia.
Selain itu, Ferryl masih melihat ada ketergantungan pada sosok Egy Maulana Vikri. Faktanya, ketika Egy masih di bangku cadangan, Indonesia kesulitan membobol gawang lawan. Situasi membaik ketika Egy dan Saddil Ramdani masuk pada babak kedua.
Selain penguasaan bola lebih dominan, aliran bola lebih lancar. Tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan jauh lebih baik setelah kehadiran kedua pemain tersebut.
Namun, secara keseluruhan Ferryl memuji penampilan dan mental pemain Timnas. "Sepanjang pertandingan mereka bermain dengan cara mereka. Tidak terpengaruh siapa pun lawannya. Mereka tetap agresif, dan tidak pernah merasa frustrasi ketika upayanya kerap gagal," ujar Ferryl.
Ferryl juga memberikan jempol pada proses gol yang tercipta, dimana semua gol itu terjadi melalui skema main yang matang. Ini sekaligus menunjukkan betapa kolektivitas menjadi kekuatan Tim Garuda Nusantara di setiap laga.
Menurutnya, ini bekal bagus bagi Timnas Indonesia U-19 sebelum menghadapi lawan kuat, Korsel, di laga berikutnya. "Mereka bisa mengimbangi Korsel kalau mereka lebih disiplin di belakang. Asal fokus dan tidak ciut nyali," tegas Ferryl.