5 Klub Ini Gagal Bersinar Meski Belanja Pemain Besar-besaran

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2017, 21:42 WIB
Pemain AC Milan, Alessio Romagnoli menyundul bola yang berusaha direbut pemain Juventus, Sami Khedira pada lanjutan Serie A Italia di Stadion San Siro, Sabtu (28/10). Lewat Gonzalo Higuain, Juve memetik kemenangan dua gol tanpa balas. (AP/Antonio Calanni)

Jakarta Belanja pemain besar-besaran klub tidak berarti prestasi mengikuti. Terdapat sejumlah contoh klub yang sudah banyak habiskan uang tapi malah gagal bersinar.

Uang tak bisa membeli segalanya, hal itu mungkin yang berlaku buat para klub di bawah. Mereka bahkan kebanyakan gagal bersuara dan perlahan ditarik investornya.

Advertisement

AC Milan menjadi contoh teranyar. Mereka awalnya jor-joran membeli pemain bintang di awal musim. Namun kini, AC Milan nyatanya masih terseok di papan tengah dengan cuma meraih lima kemenangan dari 11 laga awal.

Selain Milan, ada beberapa klub yang nasibnya serupa. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

2 dari 6 halaman

Valencia 2016/17

3. Simone Zaza (Valencia) - 8 Gol. (AFP/Jose Jordan)

Setelah Madrid dan Barcelona, Valencia mendapat suntikan dana yang segar. Pemilik baru Peter Lim, terus menghabiskan waktu menjelang musim 2015/16.

Beberapa pemain pinjaman dikunci jadi permanen di musim panas. Beberapa nama direkrut, seperti Andre Gomes, Joao Cancelo, Rodrigo, dan Alvaro Negredo.

Belum lagi kiper Brighton dan Hove Albion, Mathew Ryan bergabung dengan Valencia dari Club Brugge, Santi Mina dari Celta Vigo, Zakaria Bakkali dari PSV, Danilo dan Aderlan Santos dari Braga dan Aymen Abdennour dari AS Monaco.

Bayangkan, mereka menghabiskan total pengeluaran sampai € 131m!Namun nyatanya mereka hanya selesai di urutan 12 yang memalukan di liga, keluar dari Liga Champions di babak penyisihan grup dan tersingkir dari Copa del Rey setelah kalah 8-1 dari Barcelona secara agregat.

3 dari 6 halaman

Everton 2017/18

Bek Arsenal, Nacho Monreal (kedua kiri) berhasil membobol gawang Everton pada matchday kesembilan Liga Primer Inggris di Goodison Park, Minggu (22/10). The Gunners menang dengan skor akhir 5-2. (Oli SCARFF / AFP)

Dalam beberapa tahun terakhir, Everton telah mencoba menjadi klub Liga Inggris yang ambisius dan telah melakukan beberapa langkah maju untuk mencapainya. The Toffees finis ke-5 dan kalah tipis untuk rebut tempat Liga Champions tahun 2014 serta merekrut Romelu Lukaku adalah contoh langkah positif yang diambil klub.

Musim panas ini, klub mencapai keadaan harus menjual Lukaku yang sudah jengah. Akhirnya, ia ditransfer ke Manchester United dan Everton mengantongi £ 75 juta dari penjualannya.

Everton memilih untuk menggunakan uang tersebut untuk membangun skuat dan mendatangkan 14 pemain selama musim panas lalu, serta setidaknya delapan adalah pemain tim pertama. Rekrutan yang paling signifikan termasuk Wayne Rooney, Gylfi Sigurdsson, Michael Keane, Jordan Pickford, Davy Klaassen dan Sandro Ramirez.

Namun demikian, lebih dari seperempat jalan memasuki musim ini, Everton berada di zona degradasi dengan hanya delapan poin. Pada grup Liga Europa mereka hanya meraih satu poin dalam tiga pertandingan.

4 dari 6 halaman

AC Milan 2017/18

Selebrasi para pemain AC Milan usai Nikola Kalinic mencetak gol ke gawang Chievo pada laga Serie A di Bentegodi stadium, Verona, (25/10/2017). AC Milan menang 4-1. (Filippo Venezia/ANSA via AP)

Seperti Everton, AC Milan juga melakukan sangat sibuk padamusim panas. Namun sulit untuk saat memulai musim ini.

Pembelanjaan mewah Milan di bawah pemilik baru asal Tiongkok sangat sibuk mendatangkan sejumlah pemain. Tujuh kali juara Eropa tersebut merekrut tujuh pemain tim utama secara permanen dan tiga lagi dipinjamkan dengan kewajiban untuk membeli. Bayangkan, mereka menghabiskan biaya 240,8 juta poundsterling di musim panas!

Pemain musim panas Milan menampilkan Leonardo Bonucci, Andre Silva, Hakan Calhanoglu, Mateo Musacchio, Ricardo Rodriguez, Lucas Biglia, Andrea Conti, Franck Kessie, Fabio Borini dan Nikola Kalinic. Hal ini membuat Milan diprediksi setidaknya akan memperjuangkan tempat di Liga Champions musim ini.

Namun penampilannya sejauh ini jauh dari kata tersebut. Mereka saat ini berada di urutan 8 dalam klasemen dengan hanya 16 poin setelah 11 pertandingan dan juga setidaknya 10 poin di belakang tempat terakhir Liga Champions.

5 dari 6 halaman

Liverpool 2014/15

Pemain Liverpool, James Milner gagal mencetak tendangan penalti ke gawang Maribor pada laga lanjutan Grup E Liga Champions di Anfield, Kamis (2/11). Liverpool membuka lebar jalannya menuju babak 16 besar usai menang 3-0 atas Maribor. (AP/Rui Vieira)

Liverpool pernah jai kandidat utama juara pada musim 2013/14, tapi kehilangan ujung tombaknya, Luis Suarez, di musim panas. Mengganti seseorang sekaliber Suarez bukanlah tugas yang mudah dan Liverpool membuktikannya.

The Reds merekrut delapan pemain secara permanen dan satu lagi meminjamnya di musim panas. Beberapa nama didatangkan, seperti Rickie Lambert, Adam Lallana, Dejan Lovren, Emre Can, Lazar Markovic, Alberto Moreno, Divock Origi Lille, Javier Manquillo dipinjam dari Atletico Madrid dan yang paling terkenal, Mario Balotelli dari AC Milan.

Pengeluaran musim panas mereka mencapai £ 117 juta. Tapi, di penghujung musim, Liverpool hanya bisa finis keenam dan musim mereka berakhir dengan kekalahan 1-6 di tangan Stoke City pada hari terakhir.

6 dari 6 halaman

Tottenham Hotspur 2013/14

Pemain Tottenham Hotspur merayakan kemenangan atas Real Madrid pada pertandingan keempat Grup H Liga Champions di Stadion Wembley, Rabu (1/11). Tottenham Hotspur menaklukkan sang juara bertahan Real Madrid, 3-1. (AP/Matt Dunham)

Cara Spurs menghabiskan uang di musim panas 2013 dan menjatuhkan diri adalah contoh bagi klub lain bahwa uang bukan segalanya. Meski begitu, Liverpool dan Everton mengikutinya di musim-musim berikutnya.

Spurs menjual Gareth Bale ke Real Madrid dengan biaya rekor dunia sebesar £ 85 juta dan menghabiskan uang untuk tujuh pemain. Mereka menghabiskan £ 109 juta untuk pemain di musim panas untuk bangkit.

Ketujuh pemain yang masuk bukanlah pemain yang buruk, tapi kenyataan bahwa mereka semua membutuhkan waktu untuk adaptasi. Yang lebih buruk lagi, manajer yang menandatangani mereka juga dipecat.

Paulinho, Nacer Chadli, Roberto Soldado, Etienne Capoue, Vlad Chiriches, Christian Eriksen dan Erik Lamela adalah pemain yang didstangkan mereka. Dari ketiganya, Eriksen telah memiliki karier yang berkembang di Spurs dan Lamela masih di klub meski sempat cedera setengah waktu.

Namun, Spurs menyelesaikan musim itu di posisi ke-6 tapi itu bahkan tidak menceritakan keseluruhan cerita. Mereka memiliki beberapa kekalahan memalukan di tangan Liverpool, Manchester City, Chelsea dan bahkan West Ham. (Eka Setiawan)