Jakarta - PSSI mendapat undangan khusus dari Komite Medis AFC untuk mengikuti pelatihan emergency sepak bola di Manila, 31 Oktober sampai 3 November kemarin. Hal ini untuk mencegah terulangnya lagi insiden Choirul Huda beberapa waktu lalu.
Pelatihan ini melibatkan 60 dokter olahraga dari 15 negara kawasan Asia tenggara dan Asia Timur ditambah Australia. Dan PSSI melalui Komite Medis dr.M.Ikhwan Zein, dokter spesialis kedokteran olahraga yang dikirim mengikuti pelatihan tersebut.
Baca Juga
“PSSI merasa terhormat mendapat prioritas mengikuti seminar ini dari anggota AFC lainnya, dan pastinya ilmu ini sangat berguna bagi sisi medis sepak bola kita. Dan memang sudah semestinya kita bersama-sama terus sadarkan masyarakat tentang risiko dan pentingnya medis dalam penyelenggaraan sepak bola,” kata Zein.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dokter di wilayah Asia Tenggara di bidang Football Medicine. Kualifikasi peserta pun diseleksi secara ketat oleh AFC karena harapannya mereka yang telah tersertifikasi pelatihan ini mampu menjadi instruktur medis dan menyebarkan ilmunya di federasi negara masing-masing.
Datang sebagai pembicara utama ialah Professor Efraim Kramer, dokter spesialis kegawatdaruratan (emergency) yang merupakan anggota komite medis FIFA dan tim medis untuk Piala Dunia Rusia 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perhatikan Keselamatan
Sebelumnya, ketua komite medis AFC Dato Dr. Gurcharan Singh dalam sambutannya mengatakan bahwa aspek medis dalam sepak bola telah mendapat perhatian penuh dari FIFA dan AFC. Setiap anggota federasi diharapkan dapat memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pesepak bola di negara masing-masing.
Materi hari pertama dan kedua dalam pelatihan ini berisi tentang penanganan kegawatdaruratan medis di bidang sepak bola, baik itu serangan jantung mendadak, cedera kepala leher, gegar otak, serangan alergi (anafilaksis), asma, kejang epilepsi, cedera panas hingga kasus sambaran petir.
Dalam sesi ini dibahas juga tentang kasus meninggalnya kiper Choirul Huda yang terjadi di Indonesia dan menelaah dari sisi medis dan penanganannya. Peserta tidak hanya mendengarkan presentasi dari narasumber namun juga melakukan sesi praktek dalam menanganani kegawatdaruratan saat di lapangan.
Bahas Nutrisi
Hari ketiga dan keempat membahas aspek kesehatan pada sepak bola secara umum mulai dari nutrisi, verifikasi gender, sepakbola wanita, cedera olahraga, program rehabilitasi hingga doping. Simulasi pengambilan sampel doping dilakukan oleh setiap peserta yang berperan sebagai Doping Control Officer (DCO).
Hari keempat merupakan hari terakhir dan dilakukan penutupan. Hadir dalam penutupan ini Direktur St.Luke Medical Center dan Sekjen dari federasi sepak bola Filipina.