Bola.com, Milan - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, mengatakan hampir mustahil Andrea Dovizioso menjadi juara dunia MotoGP 2017. Meski demikian, Dall'Igna menegaskan Ducati belum berhenti berharap.
Baca Juga
Dovizioso masih defisit 21 poin dari pemimpin klasemen sementara Marc Marquez (Repsol Honda) menuju seri terakhir di Valencia, Spanyol, 10-12 November 2017. Jika ingin merebut gelar, Dovi mesti meraih kemenangan di Ricardo Tormo sambil berharap Marquez finis di luar posisi 11 besar.
Hanya, sejarah tak memihak Dovi. Rekor pebalap asal Italia itu di Valencia kurang ciamik. Dia belum pernah jadi juara di sana sepanjang karier di kejuaraan dunia balap motor grand prix dengan pencapaian terbaik dua kali naik podium pada 2004 (125cc) dan 2011 (MotoGP).
"Kami menyadari misi kami sangat sulit, bahkan bisa dibilang hampir mustahil. Namun, kami datang ke Valencia dengan harapan dan target menjadi juara dunia. Kami tak boleh berpikir sebaliknya," kata Dall'Igna seperti dikutip dari Fox Sports Asia, Selasa (7/11/2017).
Dibanding musim lalu, pencapaian Ducati pada tahun ini meningkat pesat. Pada MotoGP 2016, Dovizioso hanya menempati peringkat kelima klasemen akhir pebalap. Sementara itu, Ducati menutup musim di bawah Honda dan Yamaha.
Pada musim ini, Dovizioso menjadi kandidat juara. Sedangkan Ducati menempati posisi kedua klasemen sementara pabrikan di bawah Honda dan di atas Yamaha. Dall'Igna berharap Ducati bisa mengakhiri musim ini secara sempurna.
"Kami menjalani musim yang sangat luar biasa. Namun, kami tak boleh menutup musim hebat ini setengah-setengah. Kami tak ingin mengatakan 'ini musim yang hebat, tapi...'," ujar Dall'Igna.
"Tahun ini kami mampu meningkatkan level dengan menempatkan Andrea Dovizioso sebagai kandidat juara dan berada di posisi kedua klasemen konstruktor dengan satu seri tersisa. Kami ingin mengulangi pencapaian ini tahun depan. Apakah kami terlalu ambisius? Ducati tampil di MotoGP untuk menjadi juara dunia. Kami tak takut menghadapi tantangan besar," tutur Dall'Igna.