Bola.com, Gianyar - Keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menjatuhkan hukuman untuk Mitra Kukar terkait keputusan memainkan Mohamed Sissoko bak pisau bermata dua buat Bhayangkara FC. Pasalnya, selain mendapat tambahan tiga poin pada masa krusial, The Guardian diterpa isu miring diuntungkan pihak tertentu dengan keputusan itu.
Seperti diketahui, protes Bhayangkara FC atas keberadaan Mohamed Sissoko pada pertandingan Mitra Kukar vs Bhayangkara FC di Stadion Aji Imbut, Tenggarong (3/11/2017), direspons Komdis PSSI.
Baca Juga
Melalui surat Komdis PSSI nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tanggal 5 November 2017, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Mitra Kukar berupa kekalahan 0-3 serta denda Rp 100 juta karena terbukti memainkan Mohamed Sissoko yang masih dalam status terhukum larangan bermain.
Mitra Kukar berang dengan sanksi itu dan bergeming tidak memainkan pemain tak sah. Menurut pandangan tim Naga Mekes, tidak ada pemberitahuan sebelumnya jika sang marquee player tak bisa bermain saat menjamu Bhayangkara FC karena mengingat sebelumnya sudah menjalani hukuman akibat kartu merah yang diterima saat menghadapi Pusamania Borneo FC.
Pasca keluarnya hukuman Komdis untuk Mitra Kukar itu, Bhayangkara FC diterpa isu miring mendapat bantuan khusus dari pihak tertentu untuk memuluskan jalan mereka menuju tangga juara Liga 1 2017.
Maklum, saat ini persaingan menuju juara di antara tiga tim, yakni Bali United, Bhayangkara FC, dan Madura United sangat ketat di pengujung kompetisi. PSM Makassar yang sebelumnya masuk persaingan, sudah terpental setelah kalah 0-1 dari Bali United (6/11/2017).
Dengan hukuman Komdis PSSI untuk Mitra Kukar, Bhayangkara FC menggusur Bali United yang berada di puncak klasemen seusai menekuk PSM. Tambahan dua poin (laga Mitra Kukar vs Bhayangkara FC berakhir dengan skor 1-1), membuat The Guardian mengoleksi poin 65, sama seperti yang dikumpulkan Bali United namun unggul head to head.
Kubu Bali United ikut berang dengan keputusan Komdis ini. Mereka merasa dirugikan lantaran peluang juara yang sudah di depan mata bisa lenyap secara tak adil. Hanya, Bhayangkara FC melontarkan penyataan tegas jika mereka tak merasa diuntungkan atau mendapat bantuan agar asa jadi juara musim ini tetap terjaga.
"Komdis itu badan independen yang tak pernah dan tidak bisa diintervensi. Faktanya, kami menang di setiap pertandingan, tidak pernah mendapatkan bantuan siapa pun baik di kandang atau tandang. Faktanya, kalau melihat klasemen, Bhayangkara tim yang paling banyak menang dari tim lain di Liga1," tegas manajemen Bhayangkara FC dalam rilis yang diterima Bola.com, Rabu (8/11/2017) sore.