Bola.com, Tenggarong - Kemenangan Bhayangkara FC atas Madura United dengan skor 3-1 pada pertandingan ke-33 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Rabu (8/11/2017) malam, membawa tim berjulukan The Guardian itu menyegel gelar juara Liga 1 2017.
Apapun hasil yang tercipta pada pertandingan tersisa, yakni melawan Persija Jakarta, sudah tak berpengaruh lagi. Begitu pula dengan hasil yang akan diukir pesaing terdekat mereka, Bali United, pada laga terakhir melawan Persegres Gresik United (12/11/2017).
Sekali pun Serdadu Tridatu menang dan Bhayangkara FC kalah, poin keduanya sama-sama berjumlah 68, namun Bhayangkara FC unggul head to head sehingga Evan Dimas cs. tetap akan menggenggam mahkota juara di akhir musim.
Namun, ada hal yang mungkin bisa menggagalkan status juara Bhayangkara FC itu karena sekarang bola panas ada di tangan Mitra Kukar dan juga Komisi Banding (Komding) PSSI.
Baca Juga
Hingga Rabu (8/11/2017) malam, Mitra Kukar memiliki kecenderungan melakukan upaya banding atas keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menghukum mereka dengan sanksi kekalahan 0-3 dan denda Rp 100 juta lantaran dinyatakan terbukti memainkan pemain yang tidak sah, Mohamed Sissoko, saat menjamu Bhayangkara FC di Stadion Aji Imbut, Tenggarong (3/11/2017).
"Kami sudah mulai menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk melakukan banding. Berkas-berkas itu kami siapkan jadi bukti kami sebelum mengajukan banding," ujar Suwanto, Direktur Operasional Mitra Kukar, kepada Bola.com, Rabu malam.
Namun, Suwanto belum tahu pasti kapan langkah banding direalisasikan karena menunggu seluruh berkas yang dibutuhkan terkumpul. "Begitu terkumpul, kami banding," lanjutnya.
Hanya, Mitra Kukar juga masih terus mempertimbangkan apabila melakukan banding namun hukuman yang didapat justru akan semakin berat. Hal itu mengacu pada beberapa sanksi lain semisal yang menimpa Nabil Husain (Presiden Pusamania Borneo FC) dan Madura United beberapa waktu lalu. Seandainya banding diterima bisa memberi dampak dalam proses perburuan gelar juara Liga 1 2017.