Bola.com, Samarinda - Kekuatan Arema FC kembali berkurang hanya beberapa jam menjelang pertandingan di kandang Pusamania Borneo FC, Sabtu (11/10/2017) malam.
Satu gelandang muda, Nasir, mendadak harus pulang kampung ke Tuban, Jawa Timur. Nasir mendapatkan kabar jika ibunya sedang sakit keras sehingga Nasir yang sudah di Samarinda, harus pulang Sabtu tadi pagi.
"Nasir sebenarnya masuk skema permainan melawan Borneo FC. Tapi, mau bagaimana lagi. Situasi ini pasti sangat berat bagi Nasir karena saya paham ibu adalah hal utama. Makanya, kami berikan izin untuk pulang. Kami takut kalau dipaksa main justru dia tidak fokus," kata pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.
Baca Juga
Dengan kepulangan Nasir, Arema hanya memiliki 16 pemain saja karena saat berangkat mereka hanya memboyong 17 pemain yang tersisa. Itu setelah pemain lain mengalami cedera dan akumulasi kartu.
"Meski tanpa Nasir, semua sepakat akan tetap berjuang di lapangan. Apapun hasilnya, saya yang bertanggung jawab," tegas Getuk.
Sebenarnya Nasir disiapkan sebagai pengganti Esteban Vizcarra di sektor sayap kiri. Sebuah kesempatan berharga sebenarnya karena setelah regulasi wajib menurunkan pemain U-23 dihapus, Nasir lebih sering duduk di bangku penonton.
Padahal, pemain ini memiliki potensi bagus. Nasir punya kecepatan dan skill tinggi. Tetapi apa daya, musibah menghampiri Nasir.
Setelah winger 21 tahun itu pulang, Arema memiliki pilihan pemain yang sangat terbatas. Hanya Arif Suyono atau Dendi Santoso. Tetapi, kedua pemain ini biasanya menempati sayap kanan.
"Memang ada perubahan strategi. Beberapa pemain siap menempati posisi itu. Seperti yang saya bilang, pemain Arema bisa menempati beberapa posisi," jawab Getuk.
Perlu diketahui, Nasir sempat meramaikan persaingan di Timnas Indonesia U-22. Namun, dia gugur dalam seleksi tahap akhir menjelang SEA Games 2017. Sebab, ada banyak pemain bagus di posisinya. Seperti Febri Hariyadi (Persib Bandung) dan Saddil Ramdani (Persela Lamongan).
Setelah kembali dari timnas, Nasir makin tenggelam karena jarang dapat kesempatan di Arema. Berbeda saat regulasi U-22 masih aktif, dia sering jadi pilihan utama.