Bola.com, Jakarta - Tranquillo Barnetta tak bisa menyembunyikan rasa cemas sepanjang menonton pertandingan Timnas Swiss kontra irlandia Utara, yang sedang berlangsung di Stadion St Jakob Park, Basel, Minggu (12/11/2017) atau Senin (13/11/2017) dini hari WIB. Ia khawatir dengan performa Timnas Swiss.
Baca Juga
Tranquillo Barnetta, dan seluruh masyarakat Swiss berharap cemas kala timnas kesayangan mereka tak mudah menerobos area pertahanan tim tamu. Irlandia Utara bermain spartan, tanpa beban dan mampu menyulitkan tuan rumah.
Padahal, tuan rumah bermain dengan modal berharga, yakni kemenangan 1-0 pada perjumpaan pertama di markas Irlandia Utara. Sayang, keunggulan tersebut justru membuat Swiss bermain tak nyaman.
Berulang kali terjadi kesalahan, beberapa kali juga Irlandia Utara mengirim marabahaya ke area belakang Swiss. Situasi itu pula yang membuat Tranquillo Barnetta beberapa kali menahan napas.
Dia, dan puluhan ribu penonton di St Jakob Park, sadar kalau sekali kelengahan yang bisa berujung gol bagi Irlandia Utara, akan memberi kesulitan. Rasa khawatir tersebut beralasan. Irlandia Utara butuh kemenangan agar bisa membuka peluang melaju ke putaran final Piala Dunia 2018.
Sayang, asa tim tamu tak terealisasi. Tranquillo Barnetta dan seluruh penggemar Swiss bergembira. Mereka memastikan lolos ke Rusia 2018 setelah menang agregat 1-0 atas Irlandia Utara pada play-off Piala Dunia 2018 zona Eropa.
Bagi Tranquillo Barnetta, keberhasilan Swiss ke Piala Dunia 2018 menjadi sebuah tradisi yang selalu terealisasi. Ia yakin, tak sekadar para pemain yang berlaga di Serie A, Premier League atau La Liga, yang bisa memberi sumbangsih, melainkan produk lokal juga punya peran.
Tranquillo Barnetta, gelandang yang bermain untuk St Gallen, mengungkapkan, perkembangan liga domestik Swiss memberi benefit bagi Timnas Swiss. "Sekarang, kami membuktikan diri bisa seimbang, dan kontribusi para pemain di liga domestik juga tak kecil," kata Barnetta, seperti dirilis fm1today.ch.
Kans Timnas Swiss
Kini, satu tempat sudah menjadi milik Swiss. Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic, menyebut perjuangan anak asuhnya belum selesai. Mereka justru wajib bekerja keras dan menjaga performa agar tak sekadar lewat pada perhelatan empat tahunan tersebut.
"Tantangan kami sangat besar, dan kami harus lebih baik lagi dari turnamen-turnamen berikutnya," tegas Petkovic. Mantan Kapten Timnas Swiss di pentas Piala Dunia 2006, Johann Vogel yakin, Swiss punya peluang besar bisa berbicara.
"Satu yang pasti, dalam dada pemain tersulut spirit agar melangkah lebih jauh dibanding sekadar Babak 16 Besar dalam tiga putaran final piala dunia terakhir. Saya yakin kami akan tampil bagus di tengah iklim dingin Rusia," beber Vogel.
Ucapan Vogel mengacu pada sisi traumatik Timnas Swiss kala berlaga di level piala dunia. Dua dari tiga perhelatan terakhir, tim berjuluk La Nati tersebut 'mentok' pada fase 16 Besar.
Sepanjang sejarah partisipasi di panggung piala dunia, Timnas Swiss mencatat prestasi terbaik saat mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 1934, 1938 dan 1954.
Sayang, pada tiga periode tersebut, format piala dunia masih 'tradisional'. Pada era modern, Timnas Swiss seolah tak berdaya. Mereka absen setelah tersingkir pada perempat final Piala Dunia 1994.
Swiss kembali lagi pada Piala Dunia 2006, dan berpartisipasi pada dua turnamen terakhir di Afrika Selatan dan Brasil. Kini, publik Swiss berharap Stephan Lichtsteiner dkk bisa melangkah lebih jauh, atau minimal kembali masuk ke zona perempat final.
Berikut ini sejarah langkah Timnas Swiss di pentas Piala Dunia:
Piala Dunia 1934 - 1954
Swiss 3 - 2 Belanda
Gol: Kielholz (7', 43'), Abegglen (69'); Smit (19'), Vente (84')
Cekoslovakia 3 - 2 Swiss
Gol: Svoboda (24'), Sobotka (49'), Nejedlý (82'); Kielholz (18'), Jäggi (78')
Piala Dunia 1938 (Perempat Final)
Swiss 1 - 1 Jerman
Gol: Abegglen (43'); Gauchel (29')
Jerman 2 - 4 Swiss
Gol: Hahnemann (8'), Lörtscher (22' (o.g.)); Walaschek (42'), Bickel (64'), Abegglen (75', 78')
Swiss 0 - 2 Hungaria
Gol: Sárosi (40'), Zsengellér 89'
Piala Dunia 1950 (Grup)
Yugoslavia 3 – 0 Swiss
Gol: Mitić (59'), Tomašević (70'), Ognjanov (75')
Brasil 2 - 2 Swiss
Gol: Alfredo (3'), Baltazar (32'); Fatton (17', 88')
Swiss 2 - 1 Meksiko
Gol: Bader (10'), Antenen (44'); Casarín (89')
Piala Dunia 1954 (Perempat Final)
Swiss 2 - 1 Italia
Gol: Ballaman (18'), Hügi (78'); Boniperti (44')
Inggris 2 - 0 Swiss
Gol: Mullen (43'), Wilshaw (69')
Swiss 4 - 1 Italia
Gol: Hügi (14', 85'), Ballaman (48'), Fatton (90'); Nesti (67')
Austria 7 – 5 Swiss
Gol: Wagner (25', 27', 53'), R. Körner (26', 34'), Ocwirk (32'), Probst (76'); Ballaman (16', 39'), Hügi (17', 19', 58')
Piala Dunia 1962 - 1994
Piala Dunia 1962 (Grup)
Cile 3 - 1 Swiss
Gol: L. Sánchez (44', 55'), Ramírez (51'); Wüthrich (6')
Jerbar 2 - 1 Swiss
Gol: Brülls (45'), Seeler (59'); Schneiter (73')
Italia 3 - 0 Swiss
Gol: Mora (1'), Bulgarelli (65', 67')
Piala Dunia 1966 (Grup)
Jerbar 5 - 0 Swiss
Gol: Held (16'), Haller (1', 77' (pen.)), Beckenbauer (40', 52')
Spanyol 2 - 1 Swiss
Gol: Sanchís (57'), Amancio (75'); Quentin (31')
Argentina 2 - 0 Swiss
Gol: Artime (52'), Onega (79')
Piala Dunia 1994 (16 Besar)
AS 1 - 1 Swiss
Gol: Wynalda (45'); Bregy (39')
Rumania 1 - 4 Swiss
Gol: Hagi (35'); Sutter (16'), Chapuisat (52'), Knup (65', 72')
Swiss 0 - 2 Kolombia
Gol: Gaviria (44'), Lozano (90')
Spanyol 3 - 0 Swiss
Gol: Hierro (15'), Luis Enrique (74'), Begiristain (86' (pen.))
Piala Dunia 2006 - 2014
Piala Dunia 2006 (16 Besar)
Prancis 0 - 0 Swiss
Gol: -
Togo 0 – 2 Swiss
Gol: Frei (16'), Barnetta (88')
Swiss 2 - 0 Korsel
Gol: Senderos (23'), Frei (77')
Swiss 0 - 0 (0-3) Ukraina
Gol: -
Piala Dunia 2010 (Grup)
Spanyol 0 - 1 Swiss
Gol: Fernandes (52')
Cile 1 - 0 Swiss
Gol: González (75')
Swiss 0 - 0 Honduras
Gol: -
Piala Dunia 2014 (16 Besar)
Swiss 2 - 1 Ekuador
Gol: Mehmedi (48'), Seferović (90+3'); E. Valencia (22')
Swiss 2 - 5 Prancis
Gol: Džemaili (81'), Xhaka (87'); Giroud (17'), Matuidi (18'), Valbuena (40'), Benzema (67'), Sissoko (73')
Honduras 0 - 3 Swiss
Gol: Shaqiri (6', 31', 71'0
Sumber: FIFA