Bola.com, Barcelona - Punya segudang pengalaman dan trofi juara tak serta merta membuat Andres Iniesta tenang melakoni karier. Andres Iniesta mengakui, sepak terjangnya di dunia lapangan hijau penuh haru biru.
Iniesta mengungkapkan, setidaknya ada dua momen buruk yang sempat membuat mentalnya jatuh. Situs Barcelona merilis curhat Andres Iniesta terkait peristiwa yang membuat sang gelandang serang 'terkubur' dua tahun.
Baca Juga
Momen tak mengenakkan bagi Iniesta terjadi pada periode 2008-2010. Ia 'terjerembab' setelah kematian teman dekatnya, Dani Jarque. Tak hanya itu, ia sempat melakoni proses penyembuhan cukup lama, yang membuatnya nyaris gagal membela Spanyol di pentas Piala Dunia 2010.
Kala melakoni jalan hidup seperti itu, Andres Iniesta mengaku nyaris hancur. Secara psikologi, Iniesta menyebut dirinya berada di titik terbawah. Baginya, Dani Jarque tak sekadar teman di lapangan, melainkan mengerti apa yang menjadi bagian dari hidup Iniesta.
"Saya nyaris tak tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Berada dalam lingkup kebingungan dan sempit, membuat diriku nyaris tak bisa berpikir jernih," sebut Iniesta.
Beruntung, ia memiliki sederet persona yang membuatnya kuat. Selain rekan-rekan di Timnas Spanyol dan Barcelona, faktor sang ayah, Jose Antonio Iniesta, sangat besar yang membuat Andres Iniesta tak ingin terus terpuruk.
Jejak Sang Ayah
"Ayah selalu memberi solusi, sama seperti kali pertama saya datang ke La Masia. Infiltrasi spiritnya ke alam pikiran memberi banyak pencerahan. Tanpanya, mungkin tak ada Iniesta seperti sekarang yang nyaris pensiun bersama Barcelona," beber Iniesta.
Jose Antonio Iniesta menyebut, Iniesta selalu memiliki 'indra keenam' yang membuatnya bisa bangkit dari keterpurukan. "Tak banyak pemain seperti dia. Satu yang unik, sikapnya masih seperti anak-anak, sama seperti ketika datang kali pertama di La Masia, hanya saja sekarang berselang 21 tahun," sebut Iniesta Sr.
Jejak kematangan mental membuat Iniesta bangkit. Tercatat, ia berhasil menjadi penentu kemenangan Timnas Spanyol di panggung Piala Dunia 2010. Gol Iniesta membuat Spanyol merangkuh trofi juara dunia.
"Kuncinya ada pada gairah terhadap apa yang kita kerjakan. Passion sangat penting, dan itulah yang selalu diajarkan ayahku. Sekarang, saat memasuki fase akhir di pentas tertinggi, saya pikir hal itu masih relevan," sebut Iniesta.
Bersama Barcelona, Andres Iniesta menuai banyak gelar. Ia memberi lemari Barcelona dengan raihan 8 trofi juara La Liga, Copa del Rey (5), Piala Super Spanyol (7), Liga Champions (4), Piala Super Eropa (3) dan Piala Dunia Antarklubu (3).
Sumber: FC Barcelona, Marca