Mengintip Aksi 3 Veteran Timnas pada Laga untuk Choirul Huda

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 15 Nov 2017, 23:10 WIB
Seluruh pemain dan pelatih yang terlibat dalam laga Tribute to Choirul Huda berfoto di Stadion Surajaya, Lamongan. (Istimewa)

Bola.com, Lamongan - Ada pemandangan tak biasa pada pertandingan Tribute to Choirul Huda antara Persela kontra Indonesia All Star, Rabu (15/11/2017) di Stadion Surajaya, Lamongan. Ini menyusul tiga veteran Timnas Indonesia turun merumput di laga tersebut.

Diawali dengan masuknya Kurniawan Dwi Yulianto pada awal babak kedua, Widodo C. Putro tak mau kalah. Ia masuk menggantikan Kurniawan yang hanya turun selama 5 menit. Veteran ketiga adalah mantan kiper Timnas era 1990-an Erick Ibrahim. Ia masuk menggantikan penjaga gawang muda Persela Alexander.

Advertisement

Masuknya ketiga pemain veteran itu tentu saja disambut meriah oleh penonton yang membanjiri stadion yang menjadi saksi bisu meninggalnya Choirul Huda pascabertabrakan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues.

Tepuk tangan dan sorakan penonton terdengar menggema setiap ketiganya membawa bola. Bahkan Erick mendapat applaus dari penonton setelah melakukan penyelamatan gemilang dengan menggagalkan sundulan terarah yang dilakukan salah satu pemain Indonesia All Star. Ia kembali mendapatkan tepuk tangan usai menangkap bola yang disepak pemain Indonesia All Star dari luar kotak penalti.

Selain aksi Erick, ada kejadian konyol saat Kurniawan minta diganti. Pasalnya, Kurniawan yang sudah tidak mampu melanjutkan pertandingan karena merasa sudah kehabisan stamina malah diminta untuk terus bermain oleh Jacksen F. Tiago yang berperan sebagai pelatih Indonesia All Star. Keputusan Jacksen didukung pemain lain yang ada di bench pemain Indonesia All Star.

Kontan saja seisi stadion tertawa melihat mimik Kurniawan yang sedih lantaran dipaksa terus bermain meski sudah tak sanggup lagi. Apalagi, presenter olahraga yang didapuk sebagai announcer acara ini, Rendra Soedjono, menegaskan bahwa Kurniawan pemain tak tergantikan di pertandingan ini. Keruan saja, penonton dan rekan-rekannya di Indonesia All Star kembali terbahak-bahak.

"Orang-orang ini sengaja mengerjai saya. Keterlaluan, padahal nafas saya sudah ada di leher, mata berkunang-kunang," ucap Kurus usai pertandingan seraya tertawa.

Erick merasa tersanjung mendapatkan kesempatan turun di momen selangka ini. "Ini pertama kali saya turun di pertandingan uji coba sebesar ini, rasanya luar biasa. Saya mau turun demi menghormati Huda untuk terakhir kalinya," terang Erick.

Soal dua penyelamatan yang ia lakukan, Erick dengan bercanda mengatakan, bahwa ia siap turun gunung jika Timnas Indonesia membutuhkannya. "Bagaimana permainan saya tadi, masih pantas kan jadi kiper Timnas?" tanya Erick sembari terkekeh.