Roberto Mancini Tolak Tawaran Latih Timnas Italia

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2017, 09:24 WIB
Inter Milan's coach Roberto Mancini waves before the match against Sassuolo REUTERS/Stefano Rellandini

Jakarta Mantan pelatih Inter Milan yang kini menukangi Zenit St Petersburg, Roberto Mancini menjawab rumor mengenai dirinya yang disebut-sebut sebagai kandidat pelatih Timnas Italia yang baru, untuk menggantikan Giampiero Ventura. Ia mengaku tidak tertarik melatih Tim Azzuri dan masih bahagia bersama Zenit.

Sebelumnya, Ventura dipecat setelah gagal mengantarkan Italia lolos Piala Dunia 2018. Italia gagal melewati babak kualifikasi untuk pertama kalinya sejak tahun 1958. Gianluigi Buffon dan kawan-kawan tak mampu mengatasi Swedia di babak play-off.

Advertisement

"Saya tidak kaget nama saya disebut-sebut dalam daftar, mengingat mereka juga membicarakan kolega-kolega saya yang berpengalaman dan memenangkan gelar di berbagai negara,” ujar Mancini yang pernah membela Timnas Italia pada 1984 sampai 1994 kepada Match TV, seperti dilansir Football Italia.

Di luar Mancini, sejumlah nama kandidat lainnya juga mencuat. Antara lain Carlo Ancelotti, Massimiliano Allegri, dan Antonio Conte.

“Saya bahagia di Zenit dan di St Petersburg, jadi saya tidak kepikiran soal timnas. Tujuan saya adalah memenangkan gelar juara di Liga Rusia,” ucap Mancini yang tiga kali membawa Inter Milan juara serie A.

 

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Turut Sedih

Mantan pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, tertarik untuk kembali berkarier di Inggris.(AFP/Karim Jaafar)

Mancini turut sedih melihat Italia gagal tampil di Piala Dunia. Padahal Italia selama ini hampir selalu ikut serta dalam turnamen sepakbola paling bergengsi di dunia itu.

Sejak diadakan tahun 1930, Gli Azzuri sudah tampil 18 kali dan menyabet gelar juara empat kali (1934, 1938, 1982, dan 2006). Kegagalan tampil di Piala Dunia ibarat bencana nasional bagi Timnas Italia.

“Seperti banyak teman senegara saya, saya juga bermimpi melihat Italia tampil di Piala Dunia di Rusia. Melihat Italia gagal membuat saya sangat sedih. Saya lahir setelah tahun 1958, terakhir kali timnas kami gagal lolos kualifikasi Piala Dunia. Jadi saya belum tahu bagaimana rasanya tidak tampil. Sekarang saya menyadari hal itu dan rasanya sangat menyedihkan,” kata mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City itu.

3 dari 3 halaman

Tidak Beruntung

Mantan pelatih Inter Milan, Roberto Mancini. (AFP/Giuseppe Cacace)

Menurut Mancini, kekalahan Italia dari Swedia di babak play-off lebih disebabkan oleh faktor ketidakberuntungan. Tim Azzuri kalah 0-1 di markas Swedia di Stockholm, dan hanya bermain imbang 0-0 di San Siro.

“Saya kira timnas sangat tidak beruntung, terutama di leg kedua ketika mereka melewatkan banyak peluang. Tapi, ya, sepakbola memang olahraga yang aneh. Selalu ada hari-hari di mana segalanya menimpa Anda dan Anda tidak dapat melakukan apa-apa. Inilah kenapa kita tidak akan melihat Italia tampi di Rusia musim panas nanti,” terang Mancini.

Beberapa kalangan menilai, Timnas Italia sudah saatnya melakukan regenarasi skuat. Italia tidak boleh hanya bertumpa pada pemain senior seperti yang selama ini diterapkan. Perlu ada ruang dan kepercayaan kepada para pemain muda yang selama ini memiliki bakat yang tak kalah hebat.

“Di semua tim nasional, harus ada pertukaran generasi di setiap periode. Dan Italia sudah tentu perlu melakukan itu saat ini. Saya kira Italia akan segera kembali memimpin sepakbola dunia karena ada banyak pemain muda berbakat yang muncul,” kata Mancini mengakhiri. (Abul Muamar)