Kalahkan Timnas Indonesia, Ini Komentar Pelatih Suriah

oleh Risa Kosasih diperbarui 17 Nov 2017, 09:33 WIB
Pelatih Suriah U-23, Hussein Afasah saat memipin timnya melawan Timnas Indonesia U-23 pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Rabu (16/11/2017). Indonesia kalah 2-3. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Jakarta Suriah kalahkan Timnas Indonesia U-23 3-2 dalam laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/11/2017). Usai laga pelatih Suriah U-23, Husein Afash, mengakui kualitas permainan tim asuhan Luis Milla.

Suriah menang tipis setelah mengubah strategi di babak kedua. Sementara itu, timnas Indonesia U-23 memakai formasi tiga penyerang dengan Ilham Udin Armayn sebagai striker. Sementara Suriah turun dengan pola 3-4-3 yang dua kali kebobolan di babak pertama.

Advertisement

Striker Suriah U-23 Moumen Naji lebih dulu membuka keunggulan pada menit ke-30. Namun, lima menit berselang, Septian David Maulana yang turun sebagai second striker Indonesia langsung menyamakan kedudukan.

Pada menit ke-43 Naji kembali mencetak gol untuk tim tamu melalui tendangan bebas. Namun, lagi-lagi skuat Timnas Indonesia berhasil membalasnya setelah Osvaldo Haay melakukan sundulan di menit 45 hasil pemanfaatan umpan silang Febri Hariyadi.

"Tadi itu pertandingan yang sangat bagus walau kesulitan karena hujan deras. Timnas Indonesia punya banyak peluang pada babak pertama dan di babak kedua kami mengubah strategi hingga kami akhirnya menang," ujar Afash dalam jumpa pers usai laga.

 

 

2 dari 3 halaman

Ingin Cetak Gol

Gaya Egy Maulana Vikri melewati adangan para pemain Suriah U-23 pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Rabu (16/11/2017). Indonesia kalah 2-3. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Gol pembeda dalam pertandingan persahabatan ini datang di babak kedua. Penyerang Suriah Abd Al Rahman Barakat mencetak gol penutup ke gawang Satria Tama di menit ke-52.

Afash mengakui timnya harus mengganti formasi seperti skuat Garuda agar punya banyak kesempatan mencetak gol. Selain itu, pemain Suriah U-23 juga dapat pengalaman lebih meredam kecepatan serangan Timnas Indonesia.

"Kami menjalani laga sulit pada babak pertama karena sistem milik Indonesia beda dengan Suriah. Kami ubah pola permainan dari 3-4-3 to 4-3-3. Walau tidak banyak kesempatan akhirnya kami bisa cetak gol," tuturnya.

"Pemain Indonesia sangat bagus, sangat cepat. Karena pelatih Anda orang Spanyol mungkin ada perpaduan gaya Asia dan Spanyol. Ini tim bagus dengan pemain bagus," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Komentar Pemain

Pemain Timnas Indonesia U-23, Evan Dimas (kiri) mengecoh pemain Suriah U-23, Ahmad Al Ahmad pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Rabu (16/11/2017). Indonesia kalah 2-3. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Penyerang Suriah Mhd. Raafat Mouhtadi berkomentar soal pengalamannya melawan tim Asia Tenggara. Dia menganggap Indonesia lawan yang tepat untuk menambah pengalaman tandingnya.

"Terima kasih pada federasi Indonesia, penonton Indonesia. Pertandingan bagus untuk kami karena kami mendapat pengalaman berbeda antara sepak bola Asia dengan Arab," ucapnya.