Timnas Indonesia Buta Gaya Bermain Guyana

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Nov 2017, 18:30 WIB
Gelandang Indonesia, Muhammad Arfan, saat pertandingan melawan Suriah U-23 pada laga persahabatn di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (18/11/2017) (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Timnas Indonesia ternyata tak punya gambaran kekuatan lawan tandingnya, Guyana, di Stadion Patriot, Sabtu (25/11/2017) dalam laga uji coba. 

 

Advertisement

Guyana baru pertama kali melawan Skuat Garuda, sebutan Timnas Indonesia. Untuk diketahui, Guyana memiliki peringkat FIFA yang sama dengan Indonesia, yaitu 165.

Asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti, mengaku tim pelatih kesulitan mencari informasi. Hanya video pertandingan saja yang bisa dipelajari timnas Indonesia.

"Ini masih kita cari, masih download video. Tiga hari atau dua hari sebelum pertandingan kita informasikan. Namun yang pasti, kami tetap latihan dengan intensitas yang tinggi," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (21/11/2017).

 

2 dari 3 halaman

Antisipasi Kekuatan Lawan

Striker Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic, menyapa suporter usai ditarik keluar lapangan saat pertandingan melawan Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (18/11/2017). (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Lebih lanjut, Bima mengatakan, untuk mengantisipasi permainan Guyana yang mengandalkan pressing ketat, seperti permainan tim benua Amerika, Luis Milla menerapkan ilmu baru kepada Febri Hariyadi dan kawan-kawan.

"Materi latihan hari ini lebih banyak fokus ke internal game, counter attack dengan permainan cepat dan penyelesaian akhir," ucap Bima Sakti.

3 dari 3 halaman

Penghormatan untuk Choirul Huda

Nantinya, laga melawan Guyana dipersembahkan PSSI untuk mendiang kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal, 15 Oktober lalu.

"Laga ini kami persembahkan untuk Choirul Huda sebagai penghormatan atas totalitas dan dedikasinya untuk sepak bola nasional. Ini juga sekaligus respons kami atas surat khusus dari FIFA yang juga menyampaikan belasungkawa dan penghormatan kepada almarhum Huda,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.