Berani Bongkar Match Fixing, Thailand Dapat Selamat dari AFC

oleh Aning Jati diperbarui 22 Nov 2017, 16:30 WIB
AFC memuji sikap tegas Thailand dalam memberantas match fixing yang terjadi dalam kompetisi di Negeri Gajah Putih. (Bola.com/Dok. AFC)

Bola.com, Kuala Lumpur - Sikap tegas yang ditunjukkan Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dalam melawan match fixing yang terjadi di Liga Thailand mengundang reaksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Seperti dilansir dari situs resmi AFC, Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, mengucapkan selamat atas sikap yang diambil (FAT).

Advertisement

Langkah yang diambil Thailand itu tak lama berselang dari peluncuran aplikasi "Integritas AFC", hasil kerja sama AFC bersama Sportradar dalam upaya memerangi match fixing.

Shaikh Salman memuji determinasi FAT dalam membidik dan menghukum pihak-pihak yang mencoba mencederai citra dalam sebuah pertandingan.

"FA Thailand, dengan sikap baru-baru ini, mengirim sinyal kuat untuk semua pelaku kejahatan jika perbuatan mereka akan dilawan dengan kekuatan penuh," demikian isi surat Shaikh Salman kepada Presiden FAT, Somyot Poompunmuang.

"Saya menyelamati Thailand yang sudah mengambil sikap tegas melawan ancaman match fixing dan saya lebih yakin dari sebelumnya, dedikasi dan upaya kita bersama dengan lembaga penegak hukum dapat menghentikan momok ini," lanjut Shaikh Salman.

AFC menegaskan jika mereka tak akan menolerasi segala bentuk usaha untuk memanipulasi pertandingan di kawasan Asia dan mendukung hukuman yang kepada mereka yang terbukti bersalah terlibat dalam kasus ini.

"Saya menjamin FA Thailand mendapat dukungan penuh dari AFC dalam perang untuk mellindungi integritas sepak bola," tegas Shaikh Salman.

Seperti diketahui, pada Selasa (21/11/2017), FAT bersama kepolisian Thailand mengumumkan sebanyak 12 orang ditahan dengan tuduhan terlibat match fixing dalam empat pertandingan di Thai League 2017. Mereka di antaranya lima pemain, dua wasit, dan satu bos klub.

Ke-12 orang itu sudah dilepaskan dengan jaminan, namun baik FAT maupun pihak kepolisian menegaskan langkah ini baru jadi permulaan dari tindakan lebih besar lagi yang akan dilakukan untuk menghentikan match fixing.

Selain menghapus praktik kotor dalam sepak bola, tindakan keras dilakukan FAT dalam upaya mengembalikan prestasi sepak bola serta kualitas sepak bola di Negeri Gajah Putih yang dinilai mengalami penurunan.

Berita Terkait