Bola.com, Bekasi - Timnas Indonesia menang 2-1 atas Guyana dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/11/2017). Kemenangan ini dianggap Luis Milla pantas diraih mengacu performa bagus anak asuhnya pada babak kedua.
Timnas Indonesia tertinggal lebih dulu saat laga baru berjalan sembilan menit. Koordinasi pertahanan yang buruk membuat pemain Guyana, Shaquille Agard, berhadapan langsung dengan Awan Setho Rahardjo sebelum menjebol gawang Timnas Indonesia.
Baca Juga
Beruntung Timnas Indonesia mendapatkan penalti pada menit ke-37 karena handball yang dilakukan pemain Guyana. Ilija Spasojevic yang melakukan eksekusi penalti berhasil menjalankan tugas dengan baik untuk mencetak gol pertamanya bersama Timnas Indonesia.
Permainan Timnas Indonesia lebih baik pada babak kedua dan berhasil mencetak satu gol lagi lewat Spasojevic pada menit ke-75. Luis Milla pun mengakui permainan tim asuhannya tidak baik di babak pertama hingga akhirnya berubah di babak kedua.
Luis Milla pun gembira melihat para pemain asuhannya bermain lepas pada menit akhir pertandingan. Pelatih asal Spanyol itu pun dengan tegas menyebut timnya memang layak meraih kemenangan dalam pertandingan itu.
"Pertandingan hari ini kami kurang baik saat bermain di babak pertama, namun kami mencari konklusi dari permainan di babak pertama tersebut. Kami sebagai pelatih memberi tahu para pemain di area mana saja yang menjadi kelemahan mereka untuk bisa masuk ke area pertahanan lawan" ungkap Luis Milla.
"Akhirnya kami bermain lebih baik di babak kedua dan berhasil membalikkan kedudukan. Kita bisa lihat para pemain bermain lepas pada 10 menit akhir pertandingan dan saya bisa katakan tim kami layak meraih kemenangan dalam laga malam ini," lanjut pelatih asal Spanyol itu.
Setelah meraih kemenangan 2-1 atas Guyana sebagai penutup rangkaian laga uji coba yang dilakukan pada November 2017, Timnas Indonesia akan berlaga di Aceh World Solidarity Cup 2017. Turnamen tersebut akan digelar di Banda Aceh dan diikuti empat tim, di mana tiga tim lainnya adalah Brunei Darussalam, Mongolia, dan Kyrgyzstan.