Bola.com, Malang - Persebaya Surabaya memastikan promosi ke kompetisi kasta tertinggi pada musim depan. Mereka berhasil mengalahkan Martapura FC 3-1 di partai semifinal Liga 2 di Stadion GBLA, Gedebage, Bandung, Sabtu (25/11/2017).
Ternyata bukan hanya warga Surabaya yang senang dengan keberhasilan itu. Tetapi, juga Arema FC yang notabene adalah musuh bebuyutan.
Pelatih Arema FC, Joko 'Getuk' Susilo, kemarin ikut menyaksikan pertandingan Persebaya lewat layar kaca. "Mantap! Sebagai sesama tim Jawa Timur tentu senang dengan kehadiran Persebaya di kasta tertinggi musim depan," kata Getuk.
Baca Juga
Selama ini, Arema dan Persebaya selalu bersaing jadi klub terbaik di Jawa Timur dan nasional. Selain itu, kedua tim sejak lama menaruh gengsi layaknya Real Madrid dengan Barcelona di Spanyol.
Arema boleh kalah dari tim lain, namun jangan sampai kalah dari Persebaya. "Rivalitas itu harus ada dan ini bagus untuk kompetisi agar lebih menarik," lanjut pelatih 47 tahun ini.
Namun, ada satu hal yang diharap bisa berubah dengan kembalinya Persebaya ke kasta tertinggi musim depan, yaitu perilaku kedua suporter.
Baik Aremania maupun Bonek Mania karena kedua kelompok suporter besar di Jawa Timur ini sering bergesekan. Bahkan beberapa nyawa dari kedua kelompok suporter sudah melayang karena gesekan tersebut.
"Yang saya minta jangan sampai ada rivalitas brutal karena sudah tidak zamannya seperti zaman jahiliyah dulu. Zaman sekarang sudah maju, kedua suporter juga harus berpikir positif ke depan," sambung Getuk.
Getuk berharap rivalitas suporter dibawa hanya saat berada dalam stadion saja. Setelah itu, persatuan sebagai warga negara Indonesia harus dijunjung.
"Sepak bola ini alat pemersatu bangsa juga. Cukup hanya di lapangan atau dalam stadion ada rivalitas untuk menghidupkan atmosfer kompetisi," kata Getuk.
Kini Arema juga punya semangat lebih untuk membenahi tim karena Persebaya juga akan lebih serius menarik banyak pemain bagus untuk musim depan.
"Sekarang mayoritas klub besar berbenah. Ditambah lagi Persebaya yang punya sejarah panjang dalam sepak bola Indonesia. Jadi, Arema harus berbenah menatap persaingan yang lebih ketat musim depan," pungkas Getuk mengakhiri pembicaraan.