3 Pemain Timnas Indonesia yang Gantung Sepatu di 2017

oleh Risa Kosasih diperbarui 26 Nov 2017, 08:52 WIB
Eks Gelandang Timnas Indonesia Ponaryo Astaman. (twitter.com/PusamaniaBorneo)

Liga 1 2017 jadi momen perpisahan untuk beberapa pemain Timnas Indonesia di sepak bola profesional. Salah satunya gelandang Firman Utina yang pensiun usai membawa klubnya Bhayangkara FC juara.

Firman mengonfirmasi keputusan pensiunnya usai Liga 1, pada Sabtu (25/11/2017). Dia menyusul mantan gelandang timnas lainnya, Ponaryo Astaman.

 

Advertisement

Bedanya, pengumuman Ponaryo terasa spesial karena dirayakan bersama kemenangan di pekan terakhir kompetisi. Sementara Firman menutup karier lebih cepat lantaran tampil terakhir kali pada pekan ke-32 melawan Persela Lamongan 27 Oktober 2017.

"Alhamdulillah karier saya di sepak bola sudah saya selesaikan. Setelah jadi pemain saya ingin ambil lisensi pelatih, lalu setelah itu saya mengembangkan sepak bola usia dini. Akhirnya cita-cita saya terwujud," ucap Firman di sela-sela acara turnamen usia dini Firman Utina Cup 2017, Sabtu (25/11) di Lapangan Lapas Pemuda, Tangerang.

Pensiun di usia 35 tahun, Firman telah memegang lisensi pelatih level C AFC. Selain itu, sejak tahun lalu eks-pemain Arema Malang tersebut sudah sibuk mengelola sekolah sepak bola miliknya, SSB FU15 Bina Sentra.

Liputan6.com telah merangkum beberapa mantan pemain Timnas Indonesia yang memutuskan pensiun pada 2017 usai Liga 1. Namun ada satu gelandang berpengalaman yang belum gantung sepatu tapi mengisyaratkan untuk vakum dari sepak bola profesional. Berikut ulasannya.

 

2 dari 4 halaman

1. Ponaryo Astaman

Gelandang Borneo FC, Ponaryo Astaman memutuskan untuk pensiun dari sepak bola profesional pada akhir musim Liga 1. Dia mengumumkan rencana gantung sepatu usai laga Borneo FC melawan Arema di Stadion Segiri, Samarinda, Sabtu (11/11/2017).

Ponaryo, atau yang akrab disapa Popon, membela Pesut Etam sejak turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Dalam kompetisi Liga 1 2017, dia hanya tampil 19 kali lantaran disibukkan jadwal kursus lisensi pelatih level A AFC yang digelar PSSI.

Ponaryo mengawali karier di sepak bola bersama tim PKT Bontang pada tahun 2000. Dia berkesempatan membela klub-klub besar di Liga Indonesia lainnya seperti Arema, Persija Jakarta, Sriwijaya FC hingga PSM Makassar.

Sementara di level timnas, Ponaryo tercatat mengoleksi 61 caps bersama Skuat Garuda. Dia juga menyumbangkan dua gol untuk Timnas Indonesia, termasuk pada Piala Asia 2004 ke gawang Qatar.

 

3 dari 4 halaman

2. Firman Utina

Gelandang tengah Bhayangkara FC Firman Utina mengonfrimasi keputusannya untuk pensiun dari sepak bola profesional pada Sabtu (25/11/2017). Dia resmi gantung sepatu setelah membawa klubnya juara Liga 1.

Firman Utina mengawali karier sebagai pemain profesional Persma Manado musim 1999/2000. Hanya semusim membela klub kota kelahirannya, dia hijrah ke Tangerang untuk bermain bersama Persita di bawah asuhan pelatih Benny Dollo.

Sejak tahun 2005 hingga pensiun, dia telah mencicipi berbagai gelar dengan klub-klub besar di Indonesia seperti Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, hingga Persib Bandung. Terakhir, dia mengangkat gelar juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC meski hanya tampil 15 kali selama semusim.

Firman Utina merupakan alumni Piala Pelajar Asia U-19 pada 2000 silam. Setelah itu dia berturut-turut dipanggil Timnas Indonesia untuk dua edisi SEA Games, sekali Pra Piala Asia, Piala Asia, empat kali Piala AFF, dan Pra-Olimpiade.

Total sudah 52 caps dikoleksi Firman selama bergabung dengan Timnas Indonesia. Dia juga telah menyumbangkan lima gol di laga internasional, termasuk dua gol di penyisihan grup Piala AFF 2010.

 

4 dari 4 halaman

3. Syamsul Haeruddin

Laga PSM Makassar melawan Madura United, pada Minggu (12/11/2017) menjadi terasa mengharukan untuk gelandang 34 tahun Syamsul Haeruddin. Syamsul memainkan laga terakhirnya bersama klub dan mengumumkan bakal rehat sejenak dari sepak bola.

Bukan pensiun, dia mengungkapkan bakal kembali merumput jika masih dibutuhkan klub. Namun PSM sudah menyiapkan rencana untuk memberikan jabatan asisten pelatih kepada Syamsul di masa depan.

"Betul Syamsul tidak lagi berstatus pemain di PSM musim depan. Tapi, kami tidak akan melepasnya begitu saja. Kami akan memberikan pekerjaan (dalam tim) yang cocok buatnya," ujar Munafri Arifuddin, CEO PSM pada jumpa media di Sekretariat PSM, Senin (13/11/2017).

Di luar kesibukannya sebagai pemain, suami penyanyi dangdut Ika 'KDI' Indria Sari tersebut sebetulnya sudah mengelola sekolah sepak bola (SSB). Dia mendirikan SSB di kota kelahirannya, Gowa, Sulawesi Selatan, yang dinamai Syamsul Sport.

Bukan hanya itu, dia juga memiliki bakat sebagai pembalap dan kerap turun di balapan drag bike tingkat Kejurda. Hobinya di dunia otomotif diketahui lantaran Syamsul juga memiliki sebuah bengkel di Makassar.

Syamsul Haeruddin memiliki 34 caps bersama Timnas Indonesia. Dia ikut tampil bersama skuat Garuda di ajang Piala Tiger 2004 (kini bernama Piala AFF), Piala Asia dan Piala AFF 2007. Pada Piala Kemerdekaan 2008 Syamsul juga ikut membawa Indonesia juara.

Di level klub, PSM tentu memiliki tempat tersendiri di hatinya lantaran 15 tahun karier profesionalnya dihabiskan di sana. Berangkat dari akademi tim pada 2001 silam, dia menghabiskan sembilan musim bersama Juku Eja.

Hanya dua tim di luar Sulawesi yang pernah dibela Syamsul yakni Persija Jakarta dan Sriwijaya FC. Pada 2012 dia kembali memperkuat PSM hingga berakhirnya kompetisi Liga 1 2017.