Mantan kapten Timnas Indonesia Firman Utina berharap PSSI memperpanjang kontrak Luis Milla Aspas. Milla dianggapnya berhasil membangun karakter bermain skuat Garuda.
Baca Juga
PSSI bekerja sama dengan pelatih asal Spanyol tersebut mulai awal Maret 2017 hingga Asian Games 2018 selesai. Di tangan Luis Milla, Timnas Indonesia U-23 telah tampil untuk beberapa ajang seperti Kualifikasi Piala Asia U-23, SEA Games 2017 Kuala Lumpur, dan sejumlah laga ujicoba.
Eks pemain Barcelona itu juga dipercaya mendampingi Timnas Indonesia dalam pertandingan persahabatan di sepanjang 2017. Melewati lima laga ujicoba internasional bersama Milla, Indonesia mengalami lonjakan peringkat di rangking FIFA dari 165 ke 154 per November ini.
Di level U-23, Luis Milla sebetulnya gagal memenuhi target di dua event. Timnas Indonesia Indonesia gugur di fase Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 dan hanya meraih medali perunggu dalam partisipasinya di SEA Games 2017 lalu.
"Tanggapan saya, kita harus menunggu karena sekarang ini diuji kesabaran kita. Mungkin coach Luis Milla lagi membangun, makanya dia banyak terjun sendiri dan diskusi dengan pelatih di usia dini," kata Firman Utina, Sabtu (25/11/2017).
Keluhan Milla
Firman menuturkan, wajar jika Milla mengeluh soal kemampuan bakat-bakat muda di Timnas Indonesia. Sebab tak ada penyeragaman program pelatihan dari level usia muda hingga senior di klub maupun tim nasional.
"Saya rasa bukan hanya coach Luis Milla yang mengeluh di senior. Pelatih-pelatih sebelumnya juga mengeluh. Tidak masalah kalau kita menunggu 2018 ke 2021 misalnya, tapi akhirnya punya gelar," ucap Pemain Terbaik Piala AFF 2010 tersebut.
"Kita tinggal kasih waktu. 15 tahun mungkin? tapi banyak gelar yang Milla harus berikan. Tidak masalah kita kontrak panjang tapi di tahun tertentu berapa gelar yang dia berikan untuk negara ini," ucap Firman Utina.
Peluang di Asian Games
Timnas Indonesia akan tampil sebagai tuan rumah di Asian Games 2018. Kontrak Luis Milla akan habis usai mendampingi Hansamu Yama dan kawan-kawan di pesta olahraga empat tahunan ini.
"Sampai Asian Games saja kurang menurut saya. Sama seperti (Alfred) Riedl yang membentuk pemain dari disiplin dan atittude dulu. Baru dia mulai menerapkan filosofi bermain dan cara menerima bola," tutur Firman.
Firman Utina juga menyoroti gaya permainan Timnas Indonesia U-23 di bawah besutan Luis Milla. Karakter permainan tim-tim Spanyol diakui Firman sudah terlihat di lapangan.
"Timnas sekarang punya karakter. Dan mereka punya ciri khas. Mungkin coach Luis Milla dari Spanyol dan ciri khasnya Spanyol," kata Firman.